Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Mau Alasan Pandemi, Asita Bali Tetap Gelar BBTF

Rencananya, BBTF 2022 akan digelar pada 14-18 June, di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua. Lebih jauh BBTF-2022 mengambil tema “Balancing in Harmony”, dengan menyoroti pariwisata olahraga, kesehatan dan welnes, dimana Bali telah menjadi rumah bagi fasilitas medis kelas dunia yang menyediakan perawatan, pengobatan tradisional dan mutakhir.
wisatawan berjemur di Pantai Kuta. bisnis
wisatawan berjemur di Pantai Kuta. bisnis
Bisnis.com, DENPASAR—Asosiasi Travel Agent Indonesia atau Asita Bali memutuskan akan kembali menggelar Bali and Beyond Travel Fair atau BBTF 2022 secara hybrid, dengan jumlah pertemuan luring lebih banyak.
Ketua Asita Bali Putu Winastra menegaskan pihaknya tidak ingin menjadikan pandemi sebagai alasan pelaku wisata tidak berpromosi. BBTF merupakan ajang terbesar di Indoensia yang mempertemukan buyers dan seller industry perjalanan dalam satu forum. Oleh karena itu pelaksananya harus tetap didorong meskipun adanya pandemi.
“Prinsipnya tahun ini tetap hybrid, tetapi banyak buyers tahun ini mau datang ke Bali. Ini artinya bahwa promosi harus tetap dilakukan. Jangan menjadikan pandemi sebagai alasan tidak mau promosi,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (8/4/2022).
Rencananya, BBTF 2022 akan digelar pada 14-18 June, di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua. Lebih jauh BBTF-2022 mengambil tema “Balancing in Harmony”, dengan menyoroti pariwisata olahraga, kesehatan dan welnes, dimana Bali telah menjadi rumah bagi fasilitas medis kelas dunia yang menyediakan perawatan, pengobatan tradisional dan mutakhir.
Hingga sekarang, tercatat sebanyak 250 buyers dari 28 negara dan dalam negeri akan hadir di pertemuan secara luring. Selain itu, ada sekitar 50 buyers dari luar negeri yang mengikuti secara daring. Winastra mengungkapkan buyers yang ikut pertemuan secara online berasal dari negara-negara yang pemerintahnya belum mengizinkan warganya keluar negeri seperti China.
Karena dasar itulah, pihaknya memutuskan tetap menggelar secara hybrid. Dia menekankan bahwa ajang ini harus didukung oleh semua pihak karena untuk membangkitkan industry pariwisata. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian sangat besar sehingga seharusnya pemerintah daerah hingga pelaku pariwisata tetap melakukan promosi melalui event seperti BBTF. Jangan sampai memiliki alasan karena pandemi sehingga enggan berpromosi.
“Jangan ada kesan karena pandemi terus tidak promosi. Itu sudah salah,” tegasnya.
Sektor pariwisata memainkan peran penting dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi yang
juga dikaitkan dengan simulasi industri kreatif dan penciptaan lapangan kerja. Tahun 2022 ini merupakan momentum baik bagi sektor pariwisata dengan memanfaatkan Indonesia sebagai tuan rumah G20 dan event-event kelas dunia lainnya yang dijadwalkan akan diadakan di Indonesia, khususnya di Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper