Bisnis.com, DENPASAR – Bank CIMB Niaga sepanjang 2023 telah menyalurkan kredit senilai Rp400 miliar kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Bali. Penyaluran tersebut tumbuh 9% dibanding 2022 (YoY).
Head of Region Indonesia Timur dan Bali Nusra CIMB Niaga Ahmad S Ilham menjelaskan penyaluran kredit ke UMKM di Bali terus menggeliat seiring dengan pulihnya ekonomi Bali pascapandemi Covid-19, terlihat di 2023 pertumbuhan 9% menunjukkan agresivitas UMKM dalam mengakses pembiayaan untuk mengakselerasi usaha mereka.
Penyaluran kredit UMKM paling banyak ke lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, kemudian ke industri jasa, konstruksi dan akmamin. Ilham menyebut pembiayaan ke UMKM menjadi salah satu fokus CIMB Niaga di Bali, karena UMKM di Bali secara kuantitas sangat besar dan memiliki daya tahan yang bagus walaupun di tengah krisis.
Selain itu, pertumbuhan UMKM di Bali juga terlihat tabungan atau simpanan pelaku UMKM di CIMB meningkat drastis. Ilham menyebut terjadi lonjakan hingga 30% simpanan UMKM di CIMB Niaga.
Meningkatnya dana simpanan UMKM menunjukkan pemulihan ekonomi Bali berlangsung dengan baik dan semakin mendekati normal seperti sebelum pandemi.
Ilham juga menyebut CIMB Niaga mengambil momentum pemulihan ekonomi ini untuk memperluas penyaluran pembiayaan ke pelaku UMKM dan nasabah potensial lainnya di Bali. Apalagi pada 2024 CIMB Niaga menargetkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibanding 2023, Ilham optimistis bisa mencapai target tersebut karena ekonomi Bali pada 2024 sudah normal 100%.
Baca Juga
Menurut Ilham, momentum pemulihan ekonomi ini menjadi kesempatan CIMB Niaga menggarap pasar potensial di Bali seperti pembiayaan syariah, untuk menggarap pasar tersebut, CIMB Niaga membuka kantor cabang di Denpasar pada November mendatang. Sebelumnya juga telah membuka kantor cabang di Canggu, yang menjadi layanan hybrid pertama di Bali.