Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPR Kanti Targetkan Pertumbuhan Kredit 30% di 2025

BPR Kanti juga menargetkan asetnya meningkat menjadi Rp1 triliun di 2025.
Karyawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Karyawan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beraktivitas di ruang layanan Konsumen, Kantor OJK, Jakarta, Senin (23/10). - ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, DENPASAR - Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di Bali optimis bisa meningkatkan penyaluran pembiayaan atau kredit di 2025. Salah satu BPR yang mematok target tinggi di 2025 yakni BPR Kanti, yang merupakan salah satu BPR terbesar di Pulau Dewata. 

Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba menjelaskan penyaluran kredit di 2025 ditargetkan tumbuh 30% secara tahunan (YoY). Amitaba menyebut mematok target tinggi karena optimistis aktivitas ekonomi di Bali akan semakin baik di 2025. 

Untuk mencapai target tersebut, BPR Kanti akan fokus menyalurkan pembiayaan ke pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Selain itu, Amitaba menyebut akan menggandeng banyak mitra seperti koperasi, Lembaga Perkreditan Desa (LPD), dan BPR lainnya.

"Dengan mengoptimalkan penyaluran pembiayaan melalui mitra-mitra tersebut kami optimis bisa menyalurkan kredit secara optimal," jelas Amitaba kepada media dikutip Minggu (29/12/2024). 

Saat ini, realisasi penyaluran kredit BPR Kanti mencapai Rp323 miliar atau tumbuh 13,51% (YoY). Penyaluran kredit ini menurut Amitaba lebih rendah dari pengajuan yang masuk, sepanjang 2024, pengajuan kredit yang masuk mencapai 756 miliar. Akan tetapi tidak semua bisa diberikan karena tidak memenuhi syarat. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) atau simpanan nasabah di BPR Kanti tumbuh 15,08%.

BPR Kanti juga menargetkan asetnya meningkat menjadi Rp1 triliun di 2025. Saat ini posisi aset BPR Kanti Rp725 miliar, hingga akhir Desember aset ditargetkan bisa naik menjadi Rp800 miliar.

Untuk mencapai target tersebut, Amitaba menjelaskan akan menyebut akan mengoptimalkan kinerja mereka, seperti peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan penguatan kerjasama dengan mitra lainnya. 

Jika dibandingkan dengan kinerja BPR secara keseluruhan, kinerja BPR Kanti terbilang cukup positif, terutama dari penyaluran kredit. Penyaluran kredit seluruh BPR di Bali tumbuh negatif 0,34% (YoY). Hal tersebut menggambarkan masih banyak BPR yang tidak menunjukkan performa baik. Return of Equity (ROE) BPR di Bali juga tumbuh negatif 1,77%, dan Loan to Deposit Ratio (LDR) 74,95%. 

Amitaba menyebut perlu kolaborasi antara Pemerintah, BPR, dan regulator untuk mendorong perbaikan kinerja BPR di Bali. Menurutnya sebagian BPR di Bali masih belum pulih sejak terdampak pandemi covid-19.

Jelang penutupan tahun 2024, BPR Kanti juga memberikan apresiasi kepada nasabahnya melalui acara Temu Wirasa, Stakeholder BPR Kanti pada Jumat (27/12/2024) di Denpasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler