Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali berupaya mengakselerasi pemerataan ekonomi wilayah utara dan selatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018 kami buat transformasi ekonomi Bali agar pusat ekonomi baru di luar wilayah selatan bisa tumbuh,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali I Wayan Wiasthana Ika Putra di Denpasar, Selasa (14/1/2025).
Salah satu upaya yang dilakukan, lanjut dia, dengan pembangunan infrastruktur pelabuhan di luar wilayah Bali selatan di antaranya kawasan Nusa Penida di Kabupaten Klungkung.
Kemudian, jalan pintas (short cut) menuju Singaraja dan pelabuhan rakyat juga dibangun.
Selain itu, monumen yang diharapkan menjadi ikon baru pariwisata Bali juga sudah rampung dibangun di dataran tinggi Kabupaten Buleleng yakni Turyapada Tower yang diharapkan menumbuhkan geliat ekonomi dan UMKM khususnya wilayah tengah Bali.
Meski begitu, lanjut dia, sejumlah pembangunan infrastruktur tersebut dinilai masih belum optimal mendongkrak pemerataan ekonomi.
Baca Juga
“Kami akui masih belum optimal. Belum optimal karena anggaran. APBD seluruh Bali itu hanya Rp30 triliun jauh dibandingkan Jakarta itu Rp88 triliun dan di Jawa rata-rata mencapai Rp60 triliun,” kata dia.
Kurang meratanya sebaran ekonomi di Bali yang lebih banyak terkonsentrasi di wilayah selatan mendorong masih adanya kemiskinan di antaranya di Kabupaten Buleleng dan Karangasem.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali jumlah penduduk miskin di Pulau Dewata pada Maret 2024 mencapai sekitar 184 ribu orang.
Realisasi itu mencatatkan penurunan dibandingkan periode Maret 2023 mencapai 193 ribu orang, sekaligus menjadikan Bali memiliki angka kemiskinan paling rendah nasional.
Meski terjadi penurunan sekitar 9 ribu orang dan paling rendah secara nasional, namun angka kemiskinan di Bali bukan tergolong jumlah yang sedikit dengan persentase mencapai sekitar 4 persen per Maret 2024.
“Kemiskinan masih tinggi di Klungkung, Karangasem dan Buleleng itu di luar wilayah selatan semua. Di Denpasar dan Badung itu kecil sekali angka kemiskinannya,” ucapnya.