Bisnis.com, DENPASAR - Setelah munculnya pandemi Corona (Covid-19) di Bali, penjualan bibit tanaman pangan melonjak 50 persen dengan perolehan omzet senilai Rp60 Juta perbula.
Petani pembibitan tanaman di Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar Suamba mengatakan, penjualan bibit tanaman miliknya sudah banyak diserbu pembeli sejak Maret 2020 lalu, adapun bibit yang paling banyak dicari yakni bibit cabai, terong, kubis, sawi, hingga bibit buah seperti duren, pepaya, dan manggis.
"Peningkatan ini terjadi karena banyak pegawai pariwisata di istirahatkan dan beralih untuk bertani," katanya saat dihubungi oleh Bisnis, Rabu (28/4/2020).
Selain itu, sambungnya, permintaan bibit dari kalangan petani juga meningkat, sebab industri di hilir atau penjualan sayuran saat ini tengah melonjak drastis, sehingga petani juga memerlukan bibit dalam jumlah yang lebih banyak.
Penjual bibit asal Kota Denpasar I Gede Tio Setiawan juga mengaku kewalahan memenuhi pesanan bibit tanaman pangan. Hingga penjualannya ikut mengalami peningkatan 50 persen sejak satu bulan terakhir.
"Banyak yang minta bibit pakcoy, brokoli, kubis, seledri, terong, cabai besar, cabai rawit, dan tomat," ungkapnya
Tio mengaku, peningkatan penjualan di toko mesari pembibitan milikinya, yang dilakukan baik secara offline atau daring melalui media sosial sangat diminati oleh masyarakat perkotaan yang saat ini memiliki banyak waktu luang untuk tinggal dirumah sesuai imbauan dari pemerintah setempat, sebagai upaya dari pencegahan penyebaran Covid-19.
"Iya, mungkin sembari tetap tinggal di rumah saja, mereka memilih untuk berkebun," tuturnya.