Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom Investasi hingga Rp13 Triliun di Proyek Kabel Laut Lintas Negara

Telin, anak usaha Telkom Indonesia, akan berinvestasi US$800 juta dalam proyek kabel laut lintas negara untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi.
Direktur Utama Telin Budi Satria Dharma Purba, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir dalam konferensi pers Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) di Bali International Convention Center Nusa Dua, Bali, Selasa, (26/8/2025)./Bisnis-Harian Noris Putra
Direktur Utama Telin Budi Satria Dharma Purba, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir dalam konferensi pers Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) di Bali International Convention Center Nusa Dua, Bali, Selasa, (26/8/2025)./Bisnis-Harian Noris Putra

Bisnis.com, DENPASAR – PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), bakal berinvestasi US$600 juta-US$800 juta atau sekitar Rp9,7 triliun-Rp13 triliun (asumsi kurs Rp16.277 per US$) di proyek kabel  laut lintas negara sebagai upaya memperkuat infrastruktur telekomunikasi.

Direktur Utama Telin Budi Satria Dharma Purba menjelaskan, total nilai investasi di proyek kabel bawah laut tersebut mencapai US$4 miliar. Banyak perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi akan terlibat karena nilai investasinya yang cukup besar.

“Tentu kami tidak akan membangun sendiri karena nilainya terlalu besar, Telin sendiri akan investasi US$600 juta-US$800 juta dan ini multiyears ya, karena membangun kabel laut itu butuh waktu 4-5 tahun, jadi proyek ini akan continue, mulai tahun depan ada yang selesai sampai 2032 karena ada yang tidak harus semuanya sekaligus. Jadi 2032 akan tuntas,” jelas Budi di konferensi pers Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 pada Selasa (26/8/2025).

Pembangunan infrastruktur vital di sektor telekomunikasi ini akan melintasi banyak negara, mulai dari pembangunan kabel laut dari Singapura – Indonesia – Hong Kong - Jepang; kemudian dari Hong Kong – Manado - Papua Nugini - Chili; lalu dari Singapura – India – Timur Tengah. Kemudian, dari Indonesia – Amerika.

Budi juga menjelaskan investasi di infrastruktur telekomunikasi ini juga bagian dari transformasi Telin di industri telekomunikasi yang terus berkembang pesat, apalagi setelah munculnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang saat ini digunakan di berbagai sektor, turut mengakselerasi kebutuhan infrastruktur telekomunikasi.

Transformasi Telkom Group juga dihadirkan melalui event Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) yang kembali hadir untuk edisi ke-10 pada tahun 2025, merayakan 1 dekade transformasi digital di Asia Tenggara. Acara ini akan berlangsung pada 26 hingga 29 Agustus 2025 di Bali International Convention Center - The Westin Resort Nusa Dua.

Budi menjelaskan event ini dihadiri oleh 1.780 orang dari 600 perusahaan, di mana sekitar 400 lebih perusahaan global dan 126 perusahaan nasional. Dalam event ini, pemanfaatan dan adopsi AI menjadi pembahasan utama karena menurutnya industri telekomunikasi perlu mengantisipasi perkembangan AI yang sudah masuk ke semua sektor termasuk telekomunikasi.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan, Telin sudah dikenal sebagai pemain infrastruktur di pasar regional dan global. Menurutnya, saat ini industri telekomunikasi sedang mengalami transformasi yang luar biasa dan transformasi tersebut diakselerasi oleh perkembangan AI.

“Di mana – mana semua orang membicarakan AI, perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital dimana kebutuhan itu berkali – kali lipat. Hal ini membuat Telkom, Telin harus berpikir keras bagaimana terus inovatif, melayani pertumbuhan trafik karena transformasi tadi,” jelas Dian.

Selain transformasi yang didorong atau diakselerasi oleh AI, Dian menjelaskan terjadi juga fenomena konvergensi atau titik temu, di mana konvergensi ini terjadi antarjaringan kemudian juga antarplatform, antarlayanan yang membentuk satu ekosistem baru. Titik temu ini, menurut Dian, menunjukkan opportunity bagi para pemain telekomunikasi, dan terdapat potensi market baru bagi industri telekomunikasi termasuk bagi Telkom Group. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro