Bisnis.com, DENPASAR — Porsi sektor ekonomi kreatif pada perekonomian Bali diperkirakan naik 0,1 persen setiap tahun oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia memperkirakan porsi sektor ekonomi kreatif pada perekonomian Bali naik dari 13,8 persen pada 2017 menjadi 14,2 persen pada 2020.
Pengamat ekonomi dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Ida Bagus Raka Suardana mengatakan peluang pengembangan ekonomi kreatif di Bali terbuka lebar. Apalagi, Denpasar telah dikukuhkan sebagai kota kreatif Indonesia pada 2019 oleh Bekraf RI dan Gianyar sebagai Kota Kerajinan Dunia oleh World Craft Council Asia Pacific Region (WCC-APR).
Meskipun demikian, pengembangan sektor ekonomi kreatif di Bali masih terhambat sejumlah faktor. Misalnya, pengemasan yang kurang menarik untuk produk kerajinan maupunkuliner.
"Produk bisa tetapi kemasan belum bagus, perlu sentuhan-sentuhan," katanya, Selasa (22/6/2021).
Ada sejumlah potensi ekonomi kreatif di Bali yang bisa terus dikembangkan mulai dari desain, arsitektur, seni pertunjukkan, seni visual, fesyen, musik, hingga media, dan film.
Baca Juga
Potensi tersebut didukung oleh banyaknya entrepreneur muda yang bergerak di bidang seni, industri pakaian jadi yang sudah berkembang di Bali, wilayah Bali yang memiliki banyak destinasi wisata sehingga bisa dikembangkan sebagai lokasi perfilman maupun iklan, hingga destination wedding yang telah dimiliki Bali.
"Ekonomi kreatif ini berpeluang di masa mendatang," sebutnya.