Bisnis.com, DENPASAR — Bali perlu mengandalkan kegiatan konvensi, perjalanan intensif dan pameran (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/MICE) untuk mendorong pemulihan pariwisata.
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menilai 70 persen kunjungan pariwisata saat ini adalah MICE sedangkan hanya 30 persen digunakan untuk wisata yang bersifat leisure. Bali pun harus mengandalkan MICE untuk mendorong pemulihan pariwisata.
Apalagi, tahun depan, Bali mendapatkan angin segar dengan menjadi lokasi sejumlah agenda internasional seperti misalnya G20 maupun World Tourism Day.
"Bali pun seperti itu, 70 persen dari MICE untuk mendorong percepatan recovery, agenda MICE ini yang harus didorong sehingga potensi Bali bangkit bisa terlihat," katanya, Kamis (17/12/2021).
Menurutnya, gelaran MICE yang diadakan di Bali akan memberikan efek lebih besar daripada kunjungan wisata biasa. Pasalnya, wisatawan yang datang untuk mengikuti agenda MICE di Bali tujuh kali lipat lebih berkualitas karena memiliki spending of money yang lebih tinggi.
Bahkan, wisatawan MICE tersebut dinilai mampu menghidupkan ekonomi Bali kembali karena akan berbelanja barang kreatif hingga makan di restoran dan menghindupkan transportasi wisata.
Baca Juga
"Fokus ke MICE ini akan jauh percepat pemulihan dan membuat pariwisata lebih baik, kalau masih bicara pemulihan terjadi 2023 2025 akan lama," sebutnya.