Bisnis.com, MATARAM - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Pesanggaran, Denpasar dan PLTS hibryda Nusa Penida, Klungkung dimulai dengan ground breaking pada Jumat (18/2/2022).
Pembangunan kedua PLTG dengan kapasitas masing-masing 2×100 MW di Pesanggaran dan PLTS hibryda 3,5 MW di Nusa Penida bagian dari relokasi PLTG Grati ke Pesanggaran.
Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan dimulainya pembangunan PLTG akan memberi dampak positif bagi pariwisata Bali.
"Pariwisata butuh energi bersih, dengan adanya PLTG di Pesanggaran kami yakin akan menarik wisatawan. Dengan adanya PLTG ini akan keren dan betul-betul menjadi destinasi pariwisata yang digemari oleh masyarakat luar," jelas Koster dikutip dari rilis pada Senin (21/2/2022).
Koster menjelaskan Bali perlu mandiri energi sebagai sebagai pintu masuk wisatawan internasional. Sebelum pandemi, angka kunjungan wisatawan mancanegara naik dari 6 juta menjadi 6,3 juta. Kunjungan wisatawan domestik juga naik dari 9 juta menjadi 10,5 juta wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali.
"Oleh sebab itu kami komitmen Bali mandiri energi bersih. Dukungan regulasi telah kami siapkan. PLTG ini juga akan menjadi showcase di acara Presidensi G20 yang akan digelar di Bali," kata Koster.
Baca Juga
Direktur Utama PT. PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan relokasi PLTG ke Pesanggaran ditargetkan beroperasi pada Oktober 2022.
"Pembangkit akan beroperasi melalui pekerjaan sipil, transportasi dan dismartling, instalasi common system, instalasi electrical, instalasi system control common, dan commisioning. Setelah itu COD keduanya akan dilakukan pada tahun 2023," jelas Prasodjo.
Prasodjo menjelaskan keunggulan PLTG akan membuat udara Bali tidak ada polusi debu, warnanya yang biru, tidak ada hujan asap, tidak ada pencemaran merkuri, emisi C02 bisa dipotong menjadi 50 persen. "Keunggulan PLTG Pesanggaran akan jadi showcase di KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali," ungkapnya. (K48)