Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Distribusi Solar di NTB Diawasi melalui Digitalisasi

Standar Prosedur Operasional (SOP) pendistribusian solar subsidi sudah ketat.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, MATARAM - Pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi solar di Nusa Tenggara Barat dilakukan dengan pengawasan ketat melalui sistem digital.

Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) NTB, I Komang Gandhi menjelaskan semua SPBU di NTB sudah menggunakan sistem digitalisasi sehingga kuota BBM bersubsisi sudah tercatat jelas.

"Standar Prosedur Operasional (SOP) pendistribusian solar subsidi sudah ketat dengan diberlakukannya sistem digitalisasi, tidak seperti dulu sebelum digitalisasi memang disinyalir ada penyimpangan bahwa solar subsidi dinikmati oleh perusahaan besar," jelas Gandhi kepada media, Senin (4/4/2022)

Berlakunya digitalisasi mobil mewah, perusahaan besar dan mobil plat merah di NTB tidak bisa lagi mengakses solar subsidi. Jika terekam membeli solar subsidi maka akan ketahuan pada laporan digital.

"Salah satu SPBU di NTB pernah disurati oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena mendistribusikan BBM berubsidi kepada mobil plat merah. SPBU tersebut diminta mengembalikan uang karena melanggar ketentuan, jadi pengawasannya sangat ketat," ujar Gandhi.

Solar bersubsi yang distribusikan oleh Pertamina hanya untuk konsumen kecil seperti petani yang menggunakan traktor kecil kemudian sopir truk. "Kalau konsumen kelas menengah atas seperti kontraktor, alat berat kami harapkan menggunakan Dexlite," ujar Gandhi.

Sebelumnya PT Pertamina Patra Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara memastikan kuota solar sudah tercukupi. Pjs. Area Manager Communication & Relations Pertamina Patra Niaga regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, Arya Yusa Dwicandra menjelaskan Pertamina mengantisipasi lonjakan konsumsi dengan menyiapkan stok BBM dan LPG yang cukup.

“Saat ini stok di seluruh Terminal BBM dan Depot LPG aman dengan coverage days rata-rata selama 5-17 hari. Terdapat 18 Terminal BBM dan 7 Terminal LPG yang siap melayani kebutuhan masyarakat melalui SPBU dan SPBBE (stasiun pengisian pusat bulk elpiji) di wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara,” jelas Arya dikutip dari rilis.

Menurut Arya, tingginya harga minyak dunia tidak mempengaruhi kondisi stok dan penyaluran BBM dan LPG Pertamina. “Untuk wilayah Jatimbalinus, penyaluran BBM dan LPG berjalan normal dengan masing-masing penyaluran sebesar 16.883 kiloliter (KL) untuk BBM dan 5.491 metric ton (MT) untuk LPG per hari,” ungkapnya. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper