Bisnis.com, DENPASAR - Hotel di bawah naungan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali berkomitmen menggunakan produk lokal melalui penandatanganan MoU dan perjanjian kerja sama antara beberapa hotel besar anggota PHRI dengan Perumda Dharma Santika Tabanan.
Inisiatif ini didorong oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali guna mendorong penggunaan produk lokal Bali sekaligus memperkuat rantai pasok demi mendukung keberlanjutan sektor pariwisata. Produk lokal yang dimaksud antara lain beras lokal Bali, buah, hingga berbagai komoditas lainnya yang diproduksi di Bali. Dalam MOU tersebut hotel berkomitmen memprioritaskan komoditas lokal, jika kurang atau komoditas tersebut tidak ada baru membeli dari luar daerah.
Perumda Dharma Santika sendiri merupakan Perumda Pangan milik Pemkab Tabanan yang ditugaskan sebagai offtaker untuk menyerap komoditas yang dihasilkan petani di Tabanan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, MOU PHRI dengan Perumda pangan Dharma Santika merupakan wujud nyata dan angkah strategis guna menciptakan multiplier effect untuk pemberdayaan masyarakat sekitar melalui kehadiran produk lokal, memperkuat rantai pasok komoditas strategis ke industri perhotelan yang secara tidak langsung membantu stabilitas harga barang dan jasa.
”Apabila stabilitas harga terus terjaga maka dapat berdampak pula pada terjaganya daya beli masyarakat dan kesejahteraan masyarakat, kerja sama ini juga selaras dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali," jelas Erwin dari siaran pers, Jumat (6/12/2024).
Erwin juga menyampaikan beberapa tantangan dalam pengembangan pariwisata di Bali yakni bagaimana menjaga reputasi Bali sebagai major destination wisata yang tidak hanya nasional tapi juga dunia. Pada poin ini perlu untuk menata pembangunan sesuai DNA tematik potensi wisata suatu daerah di Bali, memperkuat connectivity antar wilayah, memperkuat kelayakan sarana prasarana, memperkuat perizinan, dan mengoptimalkan digitalisasi guna meningkatkan akses pasar dan kualitas layanan.
Baca Juga
Sementara itu, Ketua PHRI BPD Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menjelaskan Bali menjadi salah satu destinasi wisata populer di Indonesia, kini bersiap untuk melangkah menuju pariwisata 5.0 yang mengedepankan keberlanjutan dan ekowisata, konektivitas global, serta pengalaman wisata yang dibantu oleh kecerdasan teknologi.
“Untuk itu, dibutuhkan sinergi yang baik antara para pelaku usaha, pemerintah, serta masyarakat untuk menciptakan Bali sebagai destinasi pariwisata digital,” ujar Cok Ace.