Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisata pada 2025

Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan kunjungan 4 juta wisatawan pada 2025.
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan kunjungan 4 juta wisatawan pada 2025 / Istimewa
Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan kunjungan 4 juta wisatawan pada 2025 / Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menargetkan kunjungan 4 juta wisatawan pada 2025.

BPPD NTB memasang target kunjungan 4 juta wisatawan pada tahun ini, atau meningkat lebih dari 100% jika dibandingkan kunjungan wisatawan pada 2024 yang sejumlah 1,5 juta wisatawan. 

Ketua BPPD Provinsi NTB, Sahlan M Saleh, menjelaskan target utama pada 2025 adalah meningkatkan kunjungan dari wisatawan mancanegara asal Malaysia dan Australia. Selama ini 2 negara tersebut memang banyak mengirimkan wisatawan ke NTB.

Asosiasi travel setempat juga sudah menggandeng banyak travel agent di Malaysia untuk memasarkan obyek wisata NTB di Negeri Jiran. 

"Malaysia menjadi andalan kami karena selama ini Lombok menjadi favorit bagi warga Malaysia, karena di Lombok mudah mencari makanan halal, tempat ibadah, dan juga mereka di sini suka belanja," ucap Sahlan M Saleh kepada Bisnis, Minggu (23/2/2025). 

BPPD juga menargetkan kunjungan wisman Australia bisa meningkat bahkan menyamai kunjungan wisman Malaysia pada tahun ini.

Sahlan optimistis bisa mencapai target tersebut mengingat mulai April 2025 akan ada pembukaan rute penerbangan baru dari Kota Darwin, Australia.

Penerbangan langsung itu membuat wisatawan asal Darwin yang ingin ke Lombok tidak perlu lagi masuk lewat Bali.

Dengan demikian, waktu perjalanan bisa dipersingkat dan masa tinggal atau length of stay di Lombok bisa lebih panjang. 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB mencatat kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik dalam 10 tahun terakhir rata-rata 2 juta wisatawan per tahun.

Kunjungan wisatawan tertinggi tercatat pada 2017 dengan 3,7 juta wisatawan. Sedangkan yang terendah adalah pada 2020 dengan jumlah kunjungan wisatawan hanya 400.595 wisatawan.

Rendahnya kunjungan di 2020 adalah imbas dari pandemi Covid-19 yang terjadi secara global dan pembatasan aktivitas di luar rumah. 

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok, sepanjang 2023 sejumlah 57.586 wisman.

Mayoritas wisatawan berasal dari Malaysia, Australia, Singapura dan sejumlah negara lainnya.

Rata-rata wisatawan asing menginap di hotel berbintang di NTB selama 2,87 hari, lebih tinggi dari tamu atau wisatawan domestik yang tercatat 2,41 hari.

Lokasi menginap favorit tersebar di sejumlah destinasi seperti Gili Trawangan, Meno, dan Air. Kemudian di Senggigi, Kota Mataram, hingga Mandalika. 

Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi NTB, Badrun menjelaskan untuk mencapai target 4 juta wisatawan, ASPPI telah melaksanakan Lombok Travel Mart pada 10-12 Februari 2025.

Acara itu mengundang agen perjalanan wisata dari Malaysia, Singapura, Thailand, Turki dan dalam negeri untuk melihat potensi wisata NTB. 

Dari semua negara yang hadir, 50 agen perjalanan wisata dari Malaysia menjadi yang paling banyak dibandingkan negara lain. Sebab selama ini Lombok menjadi salah satu tujuan favorit bagi wisatawan asal Malaysia.

Selanjutnya 2 buyer dari Turki, 5 buyer dari Singapura, dan sisanya ada 43 buyer dari Indonesia yang terlibat dalam table top.

"Targetnya nilai transaksi kami mencapai Rp25 miliar, satu buyer atau biro perjalanan wisata transaksinya bisa mencapai Rp1 miliar. Mereka nanti yang akan membawa wisatawan ke NTB," ujar Badrun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper