Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Okupansi Hotel di Bali Diprediksi Naik Hingga 77% pada Momen Lebaran

Tingkat hunian kamar hotel di Bali diproyeksikan akan mulai meningkat setelah hari Raya Nyepi dan menjelang Idulfitri 2025.
Tingkat okupansi hotel di Bali diprediksi meningkat 77% pada momen Nyepi dan Idulfitri / siteminder
Tingkat okupansi hotel di Bali diprediksi meningkat 77% pada momen Nyepi dan Idulfitri / siteminder

Bisnis.com, DENPASAR - Tingkat hunian alias okupansi kamar hotel di Bali diproyeksikan akan mulai meningkat setelah Hari Raya Nyepi dan menjelang Idulfitri 2025. 

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau yang akrab disapa Cok Ace, menjelaskan wisatawan akan mulai berlibur ke Bali setelah Hari Raya Nyepi dan Idulfitri.

Kebetulan dua hari raya besar tersebut pelaksanaannya berdekatan pada tahun ini. Nyepi berlangsung pada 29 Maret sementara Idulfitri diprediksi pada 31 Maret 2025. 

Menurut Cok Ace masyarakat saat ini masih fokus melakukan perjalanan mudik. Sementara masyarakat yang tidak mudik atau yang tidak merayakan Idulfitri, memilih datang ke Bali setelah Nyepi.

Pemerintah menetapkan libur panjang dan cuti bersama hingga 6 April 2025, sehingga masyarakat memiliki waktu yang cukup untuk berlibur ke Pulau Dewata.

"Wisatawan domestik akan menunggu Nyepi selesai baru akan melakukan perjalanan ke Bali, kemudian sebagian setelah Idulfitri," kata Cok Ace kepada media dikutip Kamis (27/3/2025). 

PHRI optimistis hotel di Bali mendapat berkah dari libur panjang Lebaran. Apalagi pemerintah dan perusahaan swasta telah melakukan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk mendongkrak daya beli masyarakat. 

Cok Ace menjelaskan saat ini okupansi hotel di Bali berkisar di 69% untuk hotel bintang tiga, angka itu turun jika dibandingkan Januari yang okupansinya 77% dan Februari 74%.

Adanya momen puasa selama satu bulan penuh menjadi penyebab turunnya hunian pada Maret 2025. 

Sedangkan pada awal April saat libur panjang, okupansi hotel Bali diproyeksi meningkat hingga 77% setelah Nyepi dan Idulfitri.

Hotel bintang menjadi akomodasi yang banyak dipilih oleh wisatawan domestik selain hotel bintang empat dan lima.

Libur panjang juga diharapkan membantu okupansi hotel di tengah efisiensi anggaran yang berdampak ke hotel-hotel yang selama ini mengandalkan kegiatan pemerintah.

Walaupun demikian Cok Ace menyebut dampak efisiensi baru akan terlihat setelah April 2025, karena agenda pemerintah biasanya berlangsung di pertengahan tahun hingga November. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper