Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Bali Targetkan Bangun Pembangkit EBT Berkapasitas 900 MW

Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di dua lokasi dengan total kapasitas mencapai 900 MW.
Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di dua lokasi dengan total kapasitas mencapai 900 MW / Antara
Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di dua lokasi dengan total kapasitas mencapai 900 MW / Antara

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di dua lokasi dengan total kapasitas mencapai 900 MW. 

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menjelaskan bahwa target tersebut untuk mewujudkan kemandirian energi Bali yang saat ini masih bergantung ke pembangkit Paiton di Jawa Timur.

Koster menyebut telah menggelar rapat bersama PLN yang menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan energi bersih di Bali. 

"Beberapa proyek pembangkit telah direncanakan, yakni pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Pesanggaran tahun 2026, pembangunan pembangkit 450 MW di Gianyar tahun 2027, serta dua unit pembangkit masing-masing 450 MW di Celukan Bawang," ucap I Wayan Koster, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, pasokan energi dari Paiton yang melalui kabel bawah laut hanya efektif sebesar 350 MW dan sangat rawan terganggu.

Ia menolak rencana penambahan pasokan 500 MW dari luar Bali karena akan membuat daerah ini semakin bergantung pada pasokan eksternal.

"Energi Bali harus dipenuhi dari pembangkit yang dibangun di Bali sendiri. Saya bersikukuh, tidak perlu ditambah lagi dari luar," kata Koster.

Apalagi Bali pada Mei 2025 mengalami blackout atau mati listrik total selama 12 jam akibat dari gangguan transmisi sistem Paiton. Hal tersebut sangat merugikan ekonomi dan pariwisata Bali. 

Proyek-proyek tersebut kini telah masuk dalam RUPTL PLN dan direncanakan akan menghasilkan tambahan daya sebesar 1.500 MW dalam kurun waktu 2026–2029.

Selain itu, Bali juga akan mendorong penggunaan PLTS atap serta energi alternatif berbasis air dan gelombang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper