Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia (BI) mendorong transformasi digital merata di seluruh wilayah Provinsi Bali dan menyentuh semua lapisan masyarakat.
Upaya ini direalisasikan melalui percepatan dan perluasan digitalisasi di wilayah pedesaan dengan melakukan kegiatan edukasi pemanfaatan sistem pembayaran digital QRIS sebagai bagian dari penguatan ekonomi desa. Salah satu kegiatan konkritnya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Adat Kedisan, Kintamani, Kabupaten Bangli pada 30 Juni 2025 lalu.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan digitalisasi merupakan kunci untuk bersaing menuju masa depan. Pembangunan nasional yang berkelanjutan membutuhkan pertumbuhan yang berimbang antara wilayah perkotaan dan perdesaan.
”Untuk itu, masyarakat desa tidak boleh tertinggal dari kota dalam pemanfaatan teknologi digital, terutama di bidang ekonomi dan keuangan,” jelas Erwin dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (6/7/2025).
Erwin menekankan tiga manfaat utama QRIS yang diyakini dapat membangun keunggulan desa secara berkelanjutan. Pertama, QRIS mendorong pelaku UMKM desa naik kelas melalui kemudahan transaksi digital yang tercatat dan terintegrasi dengan akses pembiayaan.
Kedua, QRIS memperkuat daya tarik pariwisata desa dengan menyediakan metode pembayaran non-tunai yang modern dan mendukung wisatawan mancanegara melalui fitur QR Antar Negara. Ketiga, QRIS mempercepat inklusi keuangan dengan menghubungkan masyarakat ke layanan keuangan formal, sekaligus membangun ekosistem digital yang inklusif dan mandiri.
Baca Juga
Bank Indonesia meyakini bahwa transformasi digital harus memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Prinsip ini sejalan dengan program prioritas Pemerintah Provinsi Bali dalam mewujudkan Bali sebagai Pulau Digital.
"Untuk itu, desa perlu dibangun agar inklusif, berdaya saing, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, sehingga dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Desa yang maju akan memperkecil ketimpangan dan menjadi fondasi bagi terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera," kata Erwin.
Lebih lanjut, Erwin menyebut KPw BI Bali berkomitmen memperhatikan potensi ekonomi desa, tidak hanya dari sisi stabilitas inflasi, namun juga daya dukung stabilitas terhadap upaya mendorong pertumbuhan ekonomi, hal tersebut salah satunya diwujudkan melalui penguatan aspek digitalisasi.
Salah satu upaya strategis yang diinisiasi Bank Indonesia dalam hal tersebut adalah QRIS, kanal pembayaran digital yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal.
Sejak implementasinya pada tahun 2020, QRIS telah mencatat pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan data April 2025, pengguna QRIS secara nasional mencapai 56,5 juta dan merchant mencapai 38,7 juta, dengan 93,1% di antaranya merupakan UMKM. Di Provinsi Bali sendiri, QRIS telah digunakan oleh 1,1 juta masyarakat dan 974 ribu merchant, mencerminkan penerimaan masyarakat Bali terhadap digitalisasi sistem pembayaran yang meluas hingga ke desa-desa.