Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Festival Desa Wisata Jatiluwih Targetkan 4.000 Kunjungan Wisatawan per Hari

4.000 pengunjung per hari diharapkan mengunjung event Jatiluwih Festival Desa Wisata Jatiluwuh
Festival Desa Wisata Jatiluwih
Festival Desa Wisata Jatiluwih

Bisnis.com, DENPASAR – Desa wisata Jatiluwih menargetkan 4.000 pengunjung per hari selama event Jatiluwih Festival yang dijadwalkan berlangsung pada 19-20 Juni 2025. 

Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Pengelola DTW Jatiluwih, Jhon Ketut Purna menjelaskan dari target 4.000 wisatawan, diharapkan 50% berasal dari wisatawan mancanegara, 15% wisatawan domestik, dan sisanya berasal dari masyarakat lokal serta pelaku seni. 

"Untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung, penyelenggara juga telah menyiapkan sistem pembayaran non-tunai, area cuci tangan, layanan kebersihan yang rutin, pos kesehatan, ambulans, tempat parkir wisatawan dan pengamanan terpadu yang melibatkan pecalang dan petugas pengelola DTW Jatiluwih," jelas Jhon kepada media, Rabu (9/7/2025).

Jhon menyebut festival mengusung tema Tumbuh Bersama Alam (Growth with Nature), yang mencerminkan semangat menyatu dan berkembang selaras dengan lingkungan. Tema ini mengajak kita untuk membangun kemajuan ekonomi, budaya, dan sosial bukan dengan mengeksploitasi alam, melainkan dengan menghargai siklus, menjaga keseimbangan, dan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal. 

Bagi masyarakat Jatiluwih, ini adalah perwujudan nyata dari filosofi Tri Hita Karana, harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas, yang telah dijalani secara turun-temurun.

“Kami ingin Jatiluwih Festival menjadi ruang belajar dan perayaan bagi dunia akan nilai-nilai harmoni. Subak bukan sekadar sistem irigasi, tetapi cermin filosofi hidup Bali yakni Tri Hita Karana. Dan tema 'Tumbuh Bersama Alam' adalah cara kami mengajak dunia untuk tumbuh, tanpa meninggalkan akar.” ujar John 

Selama dua hari, para pengunjung akan disambut dengan pentas seni tari tradisional dan kontemporer, termasuk peluncuran tari maskot Desa Jatiluwih. Diiringi oleh musik dari bintang tamu lokal Bali, panggung utama akan menjadi pusat semangat komunitas dan kreativitas.

Lebih dari itu, festival menghadirkan workshop interaktif yang memungkinkan pengunjung terlibat langsung dalam praktik budaya desa mulai dari membuat teh beras merah, kopi sangrai, laklak tradisional, hingga kerajinan lelakut, kapuakan, dan sunari. Di sini, setiap aktivitas adalah jendela menuju kehidupan desa yang menyatu dengan alam.

Sebagai upaya memberdayakan seluruh lapisan masyarakat, diadakan pula kompetisi seni dan edukasi yang melibatkan anak-anak TK hingga SMA, serta komunitas perempuan (PKK) dan lansia. Ini adalah ruang lintas generasi untuk mengekspresikan warisan budaya secara hidup dan dinamis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper