Bisnis.com, GIANYAR—Pemerintah mendorong para perupa dan pekerja seni yang lain agar berupaya memamerkan karya dan memasarkannya ke dunia internasional.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan saat ini apresiasi terhadap karya seni di tanah air sudah cukup baik dan kolektor semakin bertambah banyak.
“Pasar seni rupa sudah meningkat dan kolektor juga semakin banyak, Bali mempunyai komunitas dan kekuatan untuk meningkatkan pasar karya seni,” katanya, ketika mampir ke studio perupa Nyoman Sujana Kenyem di sela-sela kunjungannya ke Ubud, Kamis (1/11/2018).
Menurut Enggartiasto sungguh sangat membanggakan jika karya seni dari seniman Indonesia dijumpai di setiap negara.
Ia menyebut dua karibnya, art dealer internasional Jais Darga dan kolektor Deddy Kusuma mengatakan sebagian karya perupa Indonesia bisa bersaing di uar negeri.
Jika dulu ada Raden Saleh atau Basuki Abdullah, kata Enggar, kini kewajiban para seniman muda untuk berupaya menggantikan posisi para maestro tersebut.
Baca Juga
Kata dia dari segi pariwisata dan perdagangan, destinasi Bali memiliki kelengkapan produk yang diinginkan wisatawan, termasuk barang-barang seni.
Oleh karena itu, daerah ‘10 Bali baru’ yang telah ditetapkan pemerintah perlu melengkapi diri dengan berbagai produk, seperti halnya di Pulau Dewata, tetapi dengan ciri khas daerah masing-masing.
Ia mengatakan dibandingkan dengan komoditas perdagangan secara umum, volume produk karya seni memang tergolong kecil, tetapi nilainya bisa tak terduga.
Enggartiasto lantas mengupas sebuah karya Sujana Kenyem yang disebutnya memiliki filosofi dan dasar pemikiran si pelukis dengan kekhasannya masing-masing. Bagaimana mengambarkan deadunan jatuh, ranting kering, dan memandang alam dari sudut pandang seniman.
Ia menjelaskan sebuah lukisan bisa tak bernilai bagi mereka yang tak memiliki perasaan suka, tetapi bagi yang menyukai dan bisa merasakan nilai seni suatu karya akan berharga sangat mahal, bahkan di lar dugaan.
“Coba lihat ini, impresif sekali buat saya, ini bicara soal rasa dan sangat menyentuh. Inilah yang membuat harga karya seni bisa tak terduga,” katanya seraya menunjuk salah satu karya Sujana Kenyem .
Ketika ditanya soal pemasaran. perupa Nyoman Sujana Kenyem mengatakan rutin mengikuti pameran di dalam maupun luar negeri serta menerbitkan katalog.
“Saya juga melakukan pameran digital, Pak, memanfaatkan media sosial, satu satu sarana terkini untuk promosi yang efektif dan efisien,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Enggartiasto melakukan kunjungan ke Pasar Tradisional Desa Sayan, Ubud, Gianyar untuk mengetahui secara langsung harga sembako dan bahan keperluan lainnya.
Made Kariasa, salah seorang tokoh masyarakat mengatakan harga sembako normal dan masih terjangkau warga setempat.