Bisnis.com, SINGARAJA --Pembangunan jalan pintas atau shortcut Mengwitani Singaraja mulai dilakukan bertahap dengan prioritas pengerjaan awal pada titik 5-6 dan titik 3-4 yang keduanya ditarget rampung pada akhir 2019.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Jatim Bali I Ketut Darmawahana mengatakan pembangunan shortcut akan dibagi dalam 10 titik dengan total panjang 10 km. Titik 1 hingga 4 berada di Tabanan dan Titik 5 sampai 10 di kawasan Buleleng.
Jika ditotal, setidaknya pembangunan 10 titik tersebut akan rampung pada 2021.
Kata dia, sebagai permulaan, pengerjaan akan dimulai pada titik 5-6 di Desa Sukasada, Buleleng dan titik 3-4 di Bedugul, Tabanan. Dua lokasi itu memang menjadi prioritas karena pembangunannya paling ekstrim dan lebih dibutuhkan.
Adapun pembangunan titik 5-6 ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan pengendara. Sementara, pembangunan titik 3-4 ditujukan untuk mengurangi kemacetan.
"Dari mengwitani ada 10 titik yang diselesaikan. Titik 5-6 yang pertama diselesaikan mudah-mudahan menyusul 3-4, 1-2, 7-8, 9-10," katanya, Rabu (14/11/2018).
Baca Juga
Dia memerinci, titik 5-6 akan mulai dikerjakan setelah pembebasan lahan rampung pada Desember 2018. Pembangunan titik 5-6 akan ditarget rampung akhir 2019 dengan panjang 1,9 km.
Pembangunan titik 5-6 ini dinilai akan meningkatkan kenyamanan pengendara. Selama ini, di lokasi eksisting titik 5-6 terdapat jalan dengan kemiringan 8%-12% dengan kecepatan maksimal 40 km per jam dan waktu tempuh 7 menit.
Sementara, dengan pembangunan titik 5-6 di dekat jalan eksisting akan mempersingkat waktu tempuh menjadi 3 menit dengan kecepatan maksimal menjadi 40 km per jam serta kemiringan jalan 5%.
Selain, jumlah tikungan juga akan berkurang. Semula jalan eksting terdapat 15 tikungan, dengan shortcut titik 5-6 jumlahnya menjadi 5 tikungan.
"Jadi ini akan meningkatkan kenyamanan pengendara dengan tikungan yang dipotong, waktu tempuh semakin singkat, dan kemiringan makin rendah," katanya.
Pembangunan titik 3-4 ditujukan untuk mengurangi kemacetan di kawasan Kebun Raya Bedugul. Diprediksi, dengan kehadiran titik 3-4 kemacetan akan berkurang 50%.
Titik 3-4 akan sepanjang 1,2 km dengan target penyelesaian pada akhir 2019. Pembebasan lahan juga tidak terlalu sulit sebab jalan akan melalui hutan dan tanah milik provinsi.
"Hanya 1,5 hektar lahan milik warga," katanya.