Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratusan WNA Australia Terbang Tinggalkan Bali

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali memerinci penerbangan repatriasi (pemulangan) tersebut mengangkut warga negara Australia sebanyak 186 orang.
Ilustrasi WNA di Bandara/Istimewa
Ilustrasi WNA di Bandara/Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR -- Sebanyak 186 warga negara asing (WNA) meninggalkan Bali menuju Australia menggunakan maskapai penerbangan Qantas.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali memerinci penerbangan repatriasi (pemulangan) tersebut mengangkut warga negara Australia sebanyak 186 orang, yang terdiri dari 178 penumpang adult dan 8 infant. Perlu dicatat, tidak semua WNA tersebut berasal dari Pulai Bali, melainkan datang dari daerah lain di Indonesia untuk turut serta terbang ke Australia.

Sementara itu, Kementerian Hukum dan HAM kantor wilayah Bali merilis data rinci repatriasi WNA tersebut yang sebanyak 186 orang dengan rincian sebagai berikut 80 Warga Negara Indonesia (WNI), 97 Warga Negara Australia, 2 Warga Negara Britania Raya, 1 Warga Negara Jerman, 1 Warga Negara Irlandia, 3 Warga Negara Suriah, 1 Warga Negara Selandia Baru, dan 1 Warga Negara Turki.

General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali Herry A.Y. Sikado mengatakan pelaksanaan penerbangan ini merupakan hasil koordinasi antara pemerintah Australia bersama Indonesia untuk memulangkan warga negaranya.

Secara rinci, 186 WNA tersebut diangkut menggunakan jenis pesawat A330-202 dengan nomor penerbangan QF108. Sebelum bertolak menuju Australia, pesawat telah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali pukul 13.00 WITA membawa bantuan hibah medis untuk Indonesia untuk penanganan Covid-19. Kemudian, pesawat bertolak menuju Australia pada pukul 15.00 WITA.

"Tentunya kami sebagai pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali mempersiapkan sebaik mungkin penanganannya dengan berkolaborasi bersama stakeholder terkait, agar semuanya dapat berjalan baik, memastikan dokumen keberangkatan dan pelayanan kami berikan", katanya seperti dikutip dalam rilis, Rabu (18/8/2021).

Sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali telah menyiapkan konter Check In Island D sebagai bentuk optimalisasi physical distancing.

Menurutnya, ini bukan kali pertama Bandara Ngurah Rai melayani penerbangan repatriasi. Sebagai informasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali, belum melayani penerbangan berjadwal khusus internasional. Hal ini dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah mengantisipasi penyebaran Covid-19, namun penerbangan khusus kargo tetap berjalan.

"Mengingat saat sekarang ini masih dalam keadaan pandemi Covid-19, protokol kesehatan menjadi kebutuhan dasar setiap aktivitas, begitu pula dengan penerbangan repatriasi ini, kita sama-sama saling menjaga sekaligus mengantisipasi penyebaran Covid-19," sebutnya.

Terkait hibah medis, Konsul Australia Anthea Griffin mengatakan bahwa bantuan yang diberikan negaranya untik Bali merupakan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban Pemerintah Provinsi Bali, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19. Bantuan yang diberikan berupa Ventilator Tubs-Humidiair Standard Tub sebanyak 2400 buah, Mask-FFM-SML-Row sebanyak 1440 buah dan Mask-FFM-LGE-Row sebanyak 1460 buah.

“Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan kami semua berharap pandemi ini segera berlalu, sehingga semua berjalan normal kembali dan saya harap kedepannya hubungan Bali dan Australia semakin erat bahkan lebih baik dari sebelumnya," sebutnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan situasi kasus Covid-19 di Bali masih fluktuatif, tetapi dengan berbagai kebijakan dan penanganan yang telah dilakukan, diharapkan kasus cepat melandai. Bali diharapkan dapat pulih kembali sehingga baik perekonomian maupun pariwisata dapat berjalan dengan normal.

“Sekali lagi kami atas nama Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali berterimakasih atas bantuan ini, semoga kedepannya Australia maupun Indonesia dapat segera terbebas dari Pandemi Covid-19, dan hubungan antar kedua negara jauh lebih solid dari sebelumnya," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper