Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BBM Langka di Labuan Bajo, Pertamina Sebut Gegara Cuaca Ekstrem

Kelangkaan BBM di Labuan Bajo disebabkan kendala cuaca ekstrem. Pertamina menambah pasokan dan armada dari Maumere dan Ende untuk mengamankan distribusi.
Kapal kecil dan kapal phinisi berlayar di wilayah perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). JIBI/Ni Luh Anggela
Kapal kecil dan kapal phinisi berlayar di wilayah perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). JIBI/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA — Kelangkaan BBM terjadi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) lebih dari 10 hari terakhir. PT Pertamina Patra Niaga menyebut, kelangkaan terjadi lantaran distribusi terhambat oleh cuaca ekstrem.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan,  pihaknya berjanji mengamankan distribusi di wilayah Labuan Bajo dan sekitarnya.

Dia menjelaskan, semula distribusi BBM ke Labuan Bajo dilakukan secara reguler dari Fuel Terminal Reo. Kini, pasokan ditambah melalui dua titik alih suplai, yakni dari Fuel Terminal BBM Maumere dan Fuel Terminal BBM Ende.

Sebagai bagian dari optimalisasi distribusi, Sales Area NTT Pertamina Patra Niaga mengerahkan armada tambahan dari kedua terminal tersebut.

Dari Fuel Terminal Maumere, telah dioperasikan tiga unit mobil tangki berkapasitas 16.000 liter dengan total pasokan 48.000 liter produk Pertamina Dex.

Sementara dari Fuel Terminal Ende, enam unit mobil tangki dengan kapasitas yang sama dikerahkan, membawa total 96.000 liter produk Biosolar.

Ahad pun menyebut fuel terminal Pertamina Patra Niaga beroperasi 24 jam untuk memastikan ketersediaan BBM di Labuan Bajo dan sekitarnya tetap terjaga.

"Kami juga memprioritaskan pengiriman ke SPBU serta pengisian bagi konsumen kendaraan. Sementara itu, pengisian untuk konsumen non-kendaraan kami lakukan pengaturan mencegah potensi tindakan spekulatif,” tutur Ahad melalui keterangan resmi dikutip Selasa (19/8/2025).

Dia mengatakan, dalam waktu dekat, kapal tanker dijadwalkan melakukan bongkar muat di Fuel Terminal BBM Reo dengan membawa 250.000 liter Pertamina Dex dan 800.000 liter Biosolar untuk menambah stok BBM di wilayah tersebut.

Adapun, rata-rata konsumsi penggunaan BBM SPBU wilayah Labuan Bajo untuk produk Pertalite 6.090 liter, Pertamax 7.020 liter, Biosolar 2.220 liter, Pertamina Dex 5.940 liter.

“Dengan tambahan pasokan ini, didukung dua titik alih suplai dan optimalisasi distribusi yang kami lakukan, kami mengamankan distribusi BBM tercukupi,” kata Ahad.

Dia pun menyampaikan terima kasih atas kesabaran dan pengertian masyarakat, yang sepenuhnya dipicu oleh faktor cuaca ekstrem yang berdampak pada mobilisasi kapal suplai ke Fuel Terminal BBM Reo.

"Masyarakat diimbau untuk membeli BBM secara bijak dan tepat," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro