Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Listrik Bali Mulai Meningkat

Karena faktor pandemi, konsumsi listrik di Bali sempat turun menjadi 600 MW, dan di masa pemulihan ekonomi saat ini sudah mulai kembali meningkat menjadi 670 MW.
Petugas Gardu Induk Banyuwangi sedang melakukan pemeliharaan rutin GI Banyuwangi untuk menjaga keandalan listrik di Banyuwangi dan Bali, Kamis (27/1/2022)./Bisnis-Peni Widarti
Petugas Gardu Induk Banyuwangi sedang melakukan pemeliharaan rutin GI Banyuwangi untuk menjaga keandalan listrik di Banyuwangi dan Bali, Kamis (27/1/2022)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, BANYUWANGI - PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) memastikan pasokan listrik dari Gardu Induk (GI) Banyuwangi masih cukup memadai untuk menyuplai kebutuhan konsumsi listrik Pulau Bali yang mulai meningkat setelah terdampak pandemi.

General Manager PLN UIT JBM, Didik Fauzi Dakhlan mengatakan GI Banyuwangi merupakan sistem kelistrikan Jawa Timur yang selama ini ikut menyalurkan listrik ke wilayah Banyuwangi dan Bali. 

"Untuk memastikan kemampuan GI Banyuwangi dalam memenuhi kebutuhan listrik ke Bali dan sekitarnya, kami senantiasa mengoptimalkan pekerjaan pemeliharaan misalnya waktu lalu dilakukan di Bay Penghantar dan Bay Trafo yang mendukung proses pemantauan kondisi Material Transmisi Utama (MTU) terkini," katanya di sela-sela kunjungan media ke GI Banyuwangi, Kamis (27/1/2022). 

Dia menambahkan pemeliharan dilakukan salah satunya untuk mengetahui kondisi teraktual terutama untuk memonitor anomali-anomali cuaca yang mungkin terjadi untuk mengurangi kerusakan akibat penurunan performa MTU di wilayah GI Banyuwangi. 

Manager Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Jember, Indra Kurniawan menjelaskan GI Banyuwangi ini merupakan GI yang disuplai dari produksi listrik di PLTU Paiton dengan tujuan untuk menyuplai seperempat bahkan setengah dari kebutuhan Bali.

“Listrik dari GI Banyuwangi ini disalurkan ke Bali melalui Cable Head (CH) Ketapang atau kabel bawah laut sehingga bisa memasok listrik Bali saat ini mencapai 270 MW,” katanya.

Dia menjelaskan kebutuhan listrik Pulau Bali secara total mencapai 800 MW dengan beban puncak mencapai 900 MW. Namun karena faktor pandemi, konsumsi listrik di Bali sempat turun menjadi 600 MW, dan di masa pemulihan ekonomi saat ini sudah mulai kembali meningkat menjadi 670 MW.

“Dari total kebutuhan listrik Bali itu, kami mensuplai sebanyak 350 MW sebelum pandemi, tetapi sekarang masih sekitar 270 MW, sisanya disuplai dari pembangkit yang ada di Bali. Sementara kapasitas GI Banyuwangi sendiri mencapai 800 MW sehingga masih mampu untuk memasok listrik Bali jika nanti kebutuhannya terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi ke depan,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper