Bisnis.com, DENPASAR – Kinerja ekspor Bali pada September 2022 mencapai US$55,33 juta atau meningkat 35,45 persen (yoy) jika dibandingkan dengan ekspor pada September 2021 yang nilainya US$40,85 juta.
Ekspor Bali juga meningkat 8,92 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2021 yang nilai ekspornya US$50,80 juta.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat tiga komoditas utama yang mengalami pertumbuhan ekspor pada September yakni ekspor ikan, krustasea, moluska yang tumbuh 13,4 persen menjadi US$412,41 juta. Kemudian ekspor logam mulia dan perhiasan yang tumbuh paling tinggi hingga 68,62 persen, dengan nilai ekspor pada September mencapai US$10,60 juta. Ekspor kayu dan barang dari kayu juga tumbuh 1,87 persen dengan nilaiUS$3,67 juta.
Berbeda dengan tiga komoditas utama, ekspor dua komoditas utama lainnya yakni pakaian dan aksesorisnya turun 12,4 persen menjadi US$7,23 persen, kemudian ekspor kertas, karton turun 3,11 persen menjadi US$4,35 juta.
Kepala BPS Hanif Yahya menjelaskan Amerika Serikat menjadi tujuan ekspor terbesar Bali pada September 2022 dengan nilai ekspor US$14,79 juta, kemudian Singapura US$8,03 juta, Australia US$5,7 juta, Thailand US$2,9 juta dan Taiwan US$2,6 juta.
“Ekspor ke Taiwan tumbuh paling tinggi mencapai 172 persen, kemudian ekspor ke Thailand juga tumbuh atau meningkat 50 persen, dan ekspor ke Singapura meningkat 40,11 persen. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat walaupun masih tertinggi tetapi turun 10,12 persen jika dibandingkan Agustus 2022,” jelas Hanif, Selasa (1/11/2022).
Baca Juga
Sedangkan impor komoditas Bali pada September 2022 sejumlah US$10,71 persen atau meningkat 344 persen (yoy), dan meningkat 23,9 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2022 (mtm). Bali banyak mengekspor mesin dan peralatan mekanis senilai US$ 4 juta, kemudian mesin dan perlengkapan elektrik US$1,77 juta, logam mulia dan perhiasan, minyak atsiri dan wewangian hingga jam dan arloji.
Hanif menjelaskan impor Bali pada 2022 paling besar dari Amerika Serikat senilai US$4,83 juta, Australia US$1,30 juta, Tiongkok US$1,2 juta, kemudian Hongkong dan Jerman.
Secara kumulatif ekspor Bali sepanjang 2022 mencapai US$455,6 juta atau tumbuh 27,22 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021. Sedangkan impor Bali secara kumulatif US$56,5 juta. Neraca perdagangan Bali sepanjang 2022 tercatat surplus US$399,1 juta.