Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Rabies Menghantui Bali

Pemerintah melalui dinas kesehatan maupun dinas pertanian terus berupaya melakukan penanganan terhadap rabies dengan melakukan sosialisasi dan vaksinasi.  
Vaksin anjing./richviewanimalhospital
Vaksin anjing./richviewanimalhospital

Bisnis.com, DENPASAR – Kasus rabies kembali menghantui Bali menyusul banyaknya warga yang terkena gigitan anjing. Bahkan ini sudah menjadi masalah tahunan di Pulau Dewata yang belum terselesaikan hingga saat ini.

Rabies juga telah memakan korban jiwa, data dari Dinas Kesehatan Bali mencatat sepanjang 2023, tiga orang warga Bali meninggal karena rabies. Bahkan sempat viral di media sosial seorang anak setelah digigit anjing, kejang–kejang kemudian meninggal dunia.

Kasus rabies di Bali sudah terjadi sejak 2008, dan terus berulang setiap tahun. Penyebab tingginya kasus rabies di Bali karena populasi anjing yang tinggi, terutama dari anjing liar. Lonjakan kasus rabies terjadi pada 2022, saat itu kasus kematian karena rabies mencapai 22 orang, dengan kasus gigitan yang mencapai 34.858 orang. Sedangkan pada awal 2023 saja, angka gigitan anjing sudah di atas 3.000 kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widya menjelaskan pemerintah melalui dinas kesehatan maupun dinas pertanian terus berupaya melakukan penanganan terhadap rabies dengan melakukan sosialisasi dan vaksinasi.  

“Kami terus sosialisasi bagaimana melakukan penanganan pertama jika terkena gigitan, seperti mencuci gigitan dengan sabun,” jelas Wayan Widya, Selasa (20/6/2023).

Penyelesaian kasus rabies setiap tahun menurut Wayan Widya harus secara menyeluruh mulai dari hulu ke hilir. Angka anjing liar yang sangat tinggi harus bisa dikendalikan, kemudian pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama ketika digigit anjing harus ditingkatkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper