Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Sebut Harga Hotel Mahal saat MotoGP karena Permintaan Tinggi

Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelaskan kenaikan harga hotel selama MotoGP karena tingginya permintaan.
Ilustrasi hotel./Freepik
Ilustrasi hotel./Freepik

Bisnis.com, DENPASAR — Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelaskan kenaikan harga hotel selama event Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP) karena tingginya permintaan kamar hotel.

Ketua IHGMA NTB, Lalu Kusnawan menjelaskan kenaikan harga tidak bisa dihindari karena permintaan yang tinggi selama MotoGP, Kusnawan menganalogikan kenaikan selama MotoGP Mandalika sama dengan kenaikan saat masa high season dimana permintaan kamar akan meningkat. 

Kusnawan menyebut kenaikan harga hotel masih sesuai dengan Peraturan Gubernur NTB Nomor 9 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Akomodasi. Dalam Pergub tersebut diatur batas atas tarif usaha jasa akomodasi pada lokasi utama event internasional seperti MotoGP paling tinggi tiga kali dari tarif normal. Kemudian di lokasi sub utama di luar kawasan utama boleh naik dua kali lipat, dan di lokasi penyangga bisa naik satu kali dari tarif normal. 

"Semua hotel anggota IHGMA mengikuti aturan yang berlaku dimana daerah utama naik tiga kali (dari tarif normal), di sub utama dua kali dan di penyangga satu kali," jelas Kusnawan di live streaming konferensi pers Kemenparekraf pada Senin (30/9/2024). 

Hotel di kawasan Kuta yang menjadi kawasan utama event MotoGP, menurut Kusnawan sudah 90% di pesan oleh masing - masing tim pembalap MotoGP, jadi akan kecil kemungkinan bagi penonton untuk mendapat kamar di kawasan utama, jika pun ada harganya pasti sudah naik tiga kali dari tarif normal. Ke depannya penonton sebaiknya penonton mencari kamar di kawasan sub utama dan penyangga seperti Kota Praya, Mataram, dan Gili Trawangan. 

Walau kenaikan masih sesuai dengan aturan, Kusnawan menyarankan di event MotoGP selanjutnya asosiasi hotel diajak berdiskusi sejak jauh hari oleh pihak penyelenggara, sehingga bisa bekerjasama memberikan tawaran yang lebih menarik bagi penonton agar ketika menonton MotoGP merasa tidak kemahalan. 

"Ke depannya bisa koordinasi, duduk bareng antara MGPA dengan asosiasi, mencari solusi terbaik misalnya memberikan persentase masing - masing hotel member IHGMA untuk kerja sama bundling tiket, kemudian promosi lebih awal juga ikut membantu," ujar Kusnawan.

Okupansi hotel selama MotoGP di Kuta mencapai 95%, sedangkan di Kota Mataram dan Senggigi masing - masing 80%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper