Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Calon Bupati Jembrana Dilarang Kampanye di Tempat Suci

Pemerintah Kabupaten Jembrana mengeluarkan larangan agar para Calon Bupati tidak berkampanye di tempat suci  atau  tempat ibadah.
Ribuan simpatisan mengikuti kampanye akbar./Antara-Aditya Pradana Putra.
Ribuan simpatisan mengikuti kampanye akbar./Antara-Aditya Pradana Putra.

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Kabupaten Jembrana mengeluarkan larangan agar para Calon Bupati tidak berkampanye di tempat suci  atau  tempat ibadah.

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Jembrana, I Ketut Sukra Negara meminta Bendesa atau pemimpin desa adat untuk tidak membiarkan kegiatan kampanye berlangsung di tempat-tempat suci.

Sukra menjelaskan dirinya ditugaskan sebagai Pejabat Sementara (Pjs) hanya dua bulan menggantikan Bupati Jembrana definitif, I Nengah Tamba yang terjun dalam kontes politik Kepala Daerah. Jadi sasaran strategisnya adalah menjaga netralitas seluruh ASN, Non ASN, dan seluruh perangkat Desa dilingkungan Kabupaten Jembrana.

Sukra Negara menghimbau seluruh Bendesa Adat di lingkungan Kabupaten Jembrana agar tidak mengijinkan Paslon berkampanye di tempat-tempat Suci.  

"Saya minta secara khusus untuk seluruh Bendesa Adat agar tidak memfasilitasi Paslon melakukan kampanye di tempat suci daerahnya masing-masing. Tempat suci kita adalah tempat untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, jangan sampai ada kegiatan kampanye apalagi sumpah untuk memilih Paslon tertentu," jelas Sukra Negara dikutip dari siaran pers, Kamis (3/10/2024)

Sukra Negara meminta seluruh OPD dan perangkat Desa untuk menunjukan netralitasnya dengan menandatangani ikrar dan membuat video sebagai bukti netralitas.

Sementara itu, Camat Melaya, I Putu Gde Oka Santhika menjelaskan camat Melaya melaporkan bahwa Kecamatan Melaya tidak memiliki potensi kerawanan yang tinggi. 

"Saya didampingi Danramil dan Kapolsek Melaya telah memetakan potensi kerawanan menyambut Pilkada 2024 di Kecamatan Melaya. Dari hasil pemetaan tersebut, kecamatan Melaya tidak memiliki potensi kerawanan yang tinggi," ujar Oka.

1727942605_fbfa8f4d-71d9-4de3-ae20-116564dd56d2.
1727942605_fbfa8f4d-71d9-4de3-ae20-116564dd56d2.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper