Bisnis.com, MANGUPURA – Armada Trans Sarbagita akan disiagakan sebagai langkah mitigasi jika terjadi bencana saat gelaran IMF-WB 20018.
Kepala Dinas Perhubungan Bali I Gusti Ngurah Sudarsana mengatakan pengoperasian Armada Trans Sarbagita ini sama halnya ketika bandara Ngurah Rai ditutup pada Juni 2018 akibat aktivitas Gunung Agung.
Bali memiliki 35 unit Bus Trans Sarbagita. Namun, yang saat ini beroperasi hanya 10 unit karena sisanya mengalami kerusakan.
Sebelumnya, ada 15 unit untuk memfasilitasi layanan koridor satu yakni dari Denpasar menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan 10 unit melayani koridor 2 dari Batubulan sampai Nusa Dua.
Namun, 25 unit tersebut rusak dan digantikan 10 unit baru. Saat ini, masing-masing koridor terdapat 5 unit bus Sarbagita yang beroperasi. Satu unit bus sendiri terdiri atas 35 sampai 45 kursi, tergantung ukuran.
“Jika terjadi bencana, itu kita pakai nanti Bus Sarbagita, kabupaten juga sudah siap dan kita minta stand by, apabila dalam proses [pertemuan tahunan] IMF terjadi bencana yang back up paling utama adalah bus Sarbagita yang sekaran hidup [mampu beroperasi],” katanya, Jumat (28/9/2018).
Menurut Ngurah, armada Trans Sarbagita rencananya akan digunakan juga untuk mengangkut delegasi jika kendaraan yang disediakan kurang.
Namun, armada yang disiapkan untuk mengangkut delegasi tersebut adalah yang tidak digunakan atau mengalami kerusakan. Nantinya, jika armada yang rusak tersebut mau digunakan, pihaknya meminta, jika ada, dana untuk melakukan perbaikan.
“Bila mungkin digunakan, mudah-mudahan ada dana bantuan untuk perbaikan,” katanya.