Bisnis.com, DENPASAR – Dinas Kelautan dan Perikanan Bali mencatat hanya 55% luasan terumbu karang di Bali yang memiliki kualitas baik, sedangkan 30% kondisinya kurang baik dan sisanya jelek.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bali I Made Gunaja mengatakan kondisi tersebut juga ditambah dengan indeks kesehatan laut atau Ocean Health Index perairan di Bali yang hanya mendapat skor 51 dari 100. Kondisi ini salah satunya disebabkan biota terumbu karang yang kerap kali mengalami kerusakan.
Dia mencatat beberapa kali kawasan terumbu karang di Bali mengalami kerusakan akibat terjangan ombak besar. Selain itu, pemanasan global juga ikut mempengaruhi terumbu karang sehingga membuat terjadinya pemutihan atau bleaching.
Ulah manusia yang secara sengaja maupun tidak juga ikut mempengaruhi kondisi terumbu karang di Bali, misalnya tubrukan jangkar kapal.
“Ada beberapa ulah manusia seperti pengeboman ikan yang berdampak pada terumbu karang dan vandalisme yang terjadi pada kawasan konservasi terumbu karang di Nusa Penida,” ungkap Made, Senin (29/10/2018).
Untuk itu, Bali sedang mengupayakan adanya pengelolaan yang baik pada terumbu karang. Apalagi, melihat kondisi Bali yang tidak mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) memadai seperti minyak dan batu bara.
Bali akan memanfaatkan dengan baik kawasan teritori 0-12 mil. Saat ini, di sejumlah perairan Bali di radius 0-4 mil merupakan kawasan tumbuh kembangnya terumbu karang.
Saat ini, baru terumbu karang di Nusa Penida, Klungkung dengan luas 20.000 hektare (ha) yang telah menjadi kawasan konservasi. Bali akan semakin memperluas kawasan konservasi terumbu karang untuk memberikan pengelolaan yang baik pada kawasan teroritori perairannya,
“Ke depan, semua kabupaten yang ada terumbu karang akan kami jadikan kawasan konservasi,” ujarnya.
Hanya 55% Terumbu Karang di Bali Berkualitas Baik
Dinas Kelautan dan Perikanan Bali mencatat hanya 55% luasan terumbu karang di Bali yang memiliki kualitas baik, sedangkan 30% kondisinya kurang baik dan sisanya jelek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ni Putu Eka Wiratmini
Editor : Annisa Margrit
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu