Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Pariwisata di Bali Mulai Lakukan Alih Fungsi Makanan Industri

Pelaku pariwisata di Bali alihkan surplus makanan industri ke pihak membutuhkan melalui kolaborasi dengan yayasan SOS, mencegah pemborosan dan mendukung komunitas.
Pihak Intrevid Travel membagikan makanan kepada pemulung di TPA Sarbagita, Suwung, Kota Denpasar pada Kamis (24/7/2025)
Pihak Intrevid Travel membagikan makanan kepada pemulung di TPA Sarbagita, Suwung, Kota Denpasar pada Kamis (24/7/2025)

Bisnis.com, DENPASAR – Para pelaku pariwisata di Bali berkolaborasi mengalihkan makanan industri pariwisata sebagai upaya untuk mencegah bahan makanan tidak terserap atau tidak habis sehingga terbuang sia-sia.

Banyak bahan makanan mentah di hotel, restoran yang sebenarnya masih segar dan layak konsumsi akan tetapi tidak terpakai lagi. Bahan makanan segar tersebut jika tidak diolah maka menjadi sia-sia, untuk mencegah hal tersebut, para pelaku pariwisata seperti hotel, travel agent, hingga komunitas berkolaborasi mengolah bahan makanan tersebut dan dibagikan kepada pihak yang membutuhkan seperti panti asuhan, komunitas, hingga pemulung.

Makanan tersebut diolah di Scholars of Sustenance (SOS) Sanur, Kota Denpasar, sebuah yayasan yang fokus dalam mengolah kembali bahan makanan pariwisata dan didistribusikan ke pihak yang membutuhkan. 

Yayasan ini bermitra dengan banyak hotel, villa dan restoran, total ada 30 mitra yang memasok bahan makanan secara berkala. Bahan-bahan tersebut kemudian diolah di dapur SOS. Dari pantauan Bisnis, bahan makanan yang diolah masih segar, seperti sayur brokoli, ikan tuna, hingga beras yang dipasok dari hotel. 

Alat-alat masak juga higienis, tim yang memasak juga dilengkapi dengan seragam yang memadai sesuai standar dapur restoran. 

Country General Manager Indonesia, Intrepid Travel Ravindra Singh, yang berkolaborasi dengan SOS untuk menyalurkan makanan kepada para pemulung di TPA Sarbagita, Suwung menjelaskan makanan surplus dari industri pariwisata harus didistribusikan untuk mencegah makanan mubazir. 

"Di hari Intrepid Day, kami berkolaborasi dengan SOS organisasi nirlaba terkemuka di Indonesia yang fokus akan penurunan kemubaziran pangan, dan penanganan kelaparan.

Karyawan Intrepid seharian akan memasak, memasukkan ke kotak dan membagikan surplus pangan kepada warga yang membutuhkan di Bali. Inisiatif ini terlaksana berkat dukungan Yayasan The Intrepid Foundation, yang menggarisbawahi misi bersama yaitu menekan angka kelaparan dunia," jelas Ravindra dikutip Jumat (25/4/2025).

Ravindra menjelaskan secara global, Yayasan Intrepid menyalurkan donasi tiga kali lipat tahun ini, semua donasi dilakukan hari yang sama kepada lebih dari 50+ rekan kerja, sedangkan tur gratis seharian disuguhkan kepada wisatawan yang booking langsung di laman Urban Adventures website untuk perjalanan wisata periode 26 Juli – 31 Desember 2025.

“Aktifitas ini semua bertujuan membangkitkan rasa bangga kolektif dalam misi dan visi Intrepid secara global, merayakan komunitas Intrepid yang terkoneksi serta keragaman masyarakat dunia,” kata Ravindra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro