Bisnis.com, MATARAM - Investor asal Cina berinvestasi Rp100 miliar di Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk membangun kereta gantung.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM - PTSP) Muhammad Rum menjelaskan proses kontruksi rencananya dimulai pada 2022, saat ini investor sedang melakukan proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
"Setelah tertunda 1,5 tahun karena pandemi Covid-19, akhirnya investor bisa masuk untuk memulai pembangunan kereta gantung. Investor berasal dari Cina, dan sudah menaruh dana Rp5 miliar sebagai bentuk keseriusan. Saat ini sedang melakukan Feasibily Study (FS), mengurus dokumen Amdal," jelas Rum, Sabtu (23/4/2022).
Rencananya lokasi pembangunan kereta gantung dimulai dari desa Karang Sidemen, Batukliang Utara, Lombok Tengah menuju kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Jika terealisasi, kereta gantung ini akan menjadi kereta gantung terpanjang, dengan panjang 9 km, mengalahkan kereta gantung terpanjang yang ada di Cina dengan panjang 6 km.
Pembangunan kereta gantung yang akan melewati kawasan hutan lindung dijamin tidak akan merusak lingkungan. "Penebangan pohon tidak banyak, sumber energi kereta gantung ini listrik, jadi ramah lingkungan," kata Rum.
Jika terealisasi, kereta gantung ke Gunung Rinjani ini akan menjadi destinasi wisata baru di Lombok, selain destinasi unggulan lainnya seperti Mandalika, Senggigi dan Tiga Gili. Kereta gantung sekaligus menjadi alternatif menikmati pemandangan gunung rinjani, bagi wisatawan yang tidak mampu mendaki. (K48)