Bisnis.com, DENPASAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali mengusulkan pemerintah provinsi setempat membentuk Badan Usaha Pelabuhan (BUP) untuk mengelola kawasan pelabuhan yang fungsinya meningkat dari pelabuhan pengumpan lokal menjadi pelabuhan pengumpan regional.
Usulan tersebut mengemuka dalam sidang paripurna DPRD Bali ke-19, pembentukan badan usaha yang khusus mengelola pelabuhan menurut DPRD perlu dilakukan untuk mempercepat pengembangan pelabuhan dari sisi investasi, aset, yang berdampak lebih luas bagi pulau Dewata.
Ketua Komisi III DPRD Bali, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, menjelaskan diperlukannya Pemprov Bali dan DPRD telah menyepakati peningkatan fungsi beberapa pelabuhan utama di Bali menjadi pengumpan regional dari yang sebelumnya hanya pengumpan lokal. Pelabuhan yang fungsinya diperluas yakni pelabuhan Nusa Penida, Pelabuhan Sanur, dan Pelabuhan Serangan.
Pelabuhan tersebut dari awalnya hanya melayani rute lokal sudah bisa melayani rute antar provinsi seperti pelabuhan serangan yang sudah melayani Bali – Lombok dan juga direncanakan bisa melayani rute Bali – Raja Ampat. Meningkatnya fungsi pelabuhan tersebut sebagai upaya meningkatkan kunjungan pariwisata Bali.
“Penyesuaian status ini telah disepakati antara Pemprov dan DPRD Bali, dan akan dibahas lebih lanjut dalam diskusi kebijakan RTRW Bali. Meningkatnya status beberapa pelabuhan tersebut menjadi landasan perlunya dibentuk BUP yang akan mengelola kawasan pelabuhan tersebut. Karena selain untuk pelabuhan penumpang, pelabuhan yang naik statusnya juga berfungsi sebagai pelabuhan wisata,” ujar Ardhana dikutip, Rabu (20/7/2022).
Adanya BUP diharapkan melibatkan pemerintah kabupaten dan kota agar dampak ekonominya lebih dirasakan hingga tingkat bawah dan tercipta rasa keadilan bersama.
Baca Juga
“Konkretnya pelabuhan Nusa Penida dengan Kabupaten Klungkung dan pelabuhan Sanur dengan Pemkot Denpasar. Dengan demikian terakomodasi rasa keadilan bersama, kedua daerah tersebut telah lama menanam investasi dan infrastruktur juga di pelabuhan wilayahnya masing-masing,” kata Ardhana. (C211)