Bisnis.com, DENPASAR – Tingkat keamanan Pelabuhan terus ditingkatkan untuk menunjang perannya hub pariwisata maritim atau Bali Maritim Tourism Hub (BMTH).
Setiap tahun, banyak kapal pesiar atau cruise bersandar ke Pelabuhan Benoa, membawa wisatawan mancanegara. Pelindo mencatat hingga Juni 2024, sejumlah 50.000 wisman masuk ke Bali melalui Pelabuhan Benoa, yang dibawa oleh 38 kapal pesiar.
Selaku pengelola yang bertanggung jawab terhadap keamanan wisman dan masyarakat di Pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melaksanakan sosialisasi dan asesmen sistem pengamanan objek vital yang strategis di Pelabuhan Benoa, Bali. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Peraturan BNPT Nomor 3 Tahun 2020 terkait pengamanan objek vital nasional yang strategis.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono menjelaskan pentingnya pelabuhan sebagai objek vital nasional. memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi, pariwisata dan logistik nasional. Sehingga wajib memenuhi kriteria asesmen dari BNPT.
“Pelabuhan memegang peranan strategis bagi perekonomian negara. Diperlukan sistem pengamanan yang berlapis dan terintegrasi untuk menjaga stabilitas,” jelas Eddy, Selasa (29/7/2025).
Executive Director 3 PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Daru Wicaksono menjelaskan pihaknya sudah menerapkan sistem keamanan obyek vital sesuai dengan standar yang berlaku. Menurutnya asesmen ini semakin menguatkan komitmen Pelindo dalam menjaga keamanan operasional pelabuhan sebagai obyek vital nasional.
“Pelindo memastikan seluruh wilayah kerja memiliki sistem pengamanan yang sesuai standar nasional, bahkan sejumlah pelabuhan dan terminal kami juga telah menerapkan ISPS Code, tentunya assessment dari BNPT ini juga sangat penting guna mendukung kelancaran operasional dan pelayanan,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut dari asesmen ini, pada Rabu (30/7) akan dilaksanakan drill sistem pengamanan di Pelabuhan Benoa untuk menguji kesiapan personel, peralatan, dan prosedur dalam menghadapi potensi ancaman. Kegiatan ini diharapkan memperkuat penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Objek Vital (Obvitnas) dan ISPS Code di lingkungan kerja Pelindo.