Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Ekonomi Hijau : TPST Kebon Kongok Produksi 557 Ton Pupuk Kompos

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat berhasil memproduksi pupuk kompos dari pengolahan sampah.
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat./Bisnis-Harian Noris S.
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat./Bisnis-Harian Noris S.

Bisnis.com, GERUNG — Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat berhasil memproduksi pupuk kompos dari pengolahan sampah. 

Tim Jelajah Ekonomi Hijau Bisnis Indonesia mengunjungi proses pengolahan sampah pada Selasa (16/7/202) di TPST yang diresmikan pada Agustus 2023 lalu. Kepala UPT TPA Kebon Kongok, Radyus Ramli Hindarman menjelaskan sejak beroperasi, TPST sudah berkomitmen dalam pengolahan sampah menjadi produk yang bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. 

"Ada tiga produk yang kami hasilkan, pertama RDF, SRF, kemudian pupuk kompos," jelas Radyus saat menerima tim jelajah. 

Produksi pupuk sendiri sudah mencapai 557 ton sejak beroperasi pada Agustus 2023 lalu. Pupuk kompos yang diproduksi dijual kembali kepada petani maupun masyarakat yang membutuhkan. Harga jualnya pun terbilang murah yakni Rp2.000 per kg. Banyak petani yang langsung datang membeli pupuk organik dengan jumlah besar maupun kecil

Radyus menjelaskan produksi pupuk maupun produk lainnya bagian dari upaya mengatasi masalah sampah di Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram. Jumlah sampah dua Kabupaten tersebut lebih dari 300 ton per hari, keberadaan TPST bisa mencegah penumpukan sampah di landfill atau tempat pembuangan akhir. 

Jika dulu sampah yang datang hanya diturunkan di landfill tanpa diolah, setelah ada TPST penumpukan sampah di landfill bisa dikurangi, bahkan landfill lama yang sudah digunakan sejak pertama kali TPA Kongok dibuka bisa ditutup. "Kami berhasil menutup landfill pertama yang kapasitas sampahnya 1,8 juta ton, itu TPA sudah beroperasi sejak 1990 an," ujar Radyus. 

Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Ekonomi Hijau NTB, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Bali Nusra yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT ASDP Indonesia Ferry, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bluebird Group, dan XL Axiata. 

Jelajah Ekonomi Hijau : TPST Kebon Kongok Produksi 557 Ton Pupuk Kompos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper