Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Asing ke Bali Mencapai US$710,2 juta

Bank Indonesia mencatat investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Bali pada semester I/2024 mencapai US$710,2 juta.
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan./Dok Freepik
Ilustrasi mata uang berbagai negara di dunia, antara lain dolar AS, rupiah, yen, dan yuan./Dok Freepik

Bisnis.com, DENPASAR - Bank Indonesia mencatat investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Bali pada semester I/2024 mencapai US$710,2 juta. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan nominal FDI tersebut sudah mencapai 87% dari total FDI di tahun 2023 sebesar US$808,49 juta. Aliran deras investasi asing ke Bali menandakan Pulau Dewata masih menjadi magnet menarik bagi investor.

“Tingginya FDI menunjukkan adanya potensi besar investasi asing yang dapat diserap di Provinsi Bali," jelas Erwin dari keterangan resminya, Selasa (27/8/2024). 

Bank Indonesia terus mendorong masuknya investasi ke Bali melalui berbagai strategi seperti pendalaman pasar keuangan. Pasar keuangan dapat mendorong aliran capital flows atau transaksi valuta asing secara maksimal.

Direktur DPPK Bank Indonesia, Agustina Dharmayanti menekankan pasar uang dan pasar valuta asing yang likuid, efisien, transparan, dan berintegritas, termasuk bisa mendukung stabilitas sistem keuangan dan mendorong peningkatan investasi.

”Pasar keuangan bermanfaat sebagai sumber pembiayaan ekonomi, media transmisi kebijakan moneter dan fiskal serta pendukung stabilitas sistem keuangan,” ujar Agustina.

Dukungan pemerintah dan lembaga keuangan terhadap pembiayaan berkelanjutan dari aspek regulasi, seperti Undang-Undang No. 4 Tahun 2023 tentang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan, kebijakan makroprudensial Bank Indonesia terkait kebijakan Loan to Value (LTV) dan Uang Muka Hijau, serta Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Hijau. 

Dari aspek investasi potensial di Provinsi Bali, Komisaris Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ), Dodi Miharjana mengatakan salah satu program yang dijalankan PT SBDJ saat ini yaitu pembangunan layanan transportasi publik Bali Urban Rail. 

"Proyek tersebut disebutkan akan meningkatkan konektivitas transportasi dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan tradisi nilai-nilai budaya Bali. PT SBDJ menerapkan sistem kemitraan dengan investor dalam pembangunan Bali Urban Rail, sehingga investor tidak dapat melakukan tuntutan hukum terhadap pemerintah. Alhasil, risiko pemerintah menjadi lebih rendah dengan skema pendanaan kemitraan," jelas Dodi.

Bali memiliki potensi pengembangan pasar keuangan sehubungan dengan tingginya kebutuhan pembiayaan untuk proyek strategis transformasi ekonomi dan branding Bali yang dikenal hingga mancanegara. Sejalan dengan program transformasi ekonomi nangun zat kerthi loka Bali. 

Pemprov Bali juga terus mendorong investasi di sektor-sektor unggulan nonpariwisata. Dukungan pemerintah daerah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan SDM berkualitas yang dibarengi dengan pendalaman pasar keuangan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Bali yang berkelanjutan dan inklusif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper