Bisnis.com, DENPASAR — Bank Pembangunan Daerah atau BPD Bali mencatatkan laba Rp329,06 miliar pada kuartal I/2025 atau meningkat Rp58,5 miliar jika dibandingkan dengan perolehan laba periode yang sama pada 2024 senilai Rp270,53 miliar.
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma menjelaskan meningkatnya laba di 2025 karena meningkatnya kinerja Bank BPD Bali, baik dari sisi penyaluran pembiayaan atau kredit dan Dana Simpanan Nasabah (DPK). Penyaluran pada kuartal I/2025 mencapai Rp23,3 triliun atau 8,80% (year on year/YoY) jika dibandingkan periode yang sama di 2024. Bahkan kinerja penyaluran kredit pada kuartal I/2025 melebihi target yang dirancang sejumlah Rp23,03 triliun.
Dari seluruh kredit yang tersalurkan tersebut, share kredit produktif dibandingkan dengan kredit konsumtif telah mencapai 58,40%. Disamping itu, share kredit kepada UMKM telah mencapai 50,86% atau mencapai Rp11,8 triliun, tumbuh 11,335 (YoY).
“Pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen Bank BPD Bali mendukung UMKM melalui KUR. Penyaluran KUR Rp487,4 miliar atau sebesar 170,48% dari target. Hal ini sejalan dengan visi Bank BPD Bali untuk menjadi Bank yang kuat, berdaya saing tinggi, dan terkemuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah yang berkelanjutan,” jelas Sudharma, dikutip pada Sabtu (19/4/2025).
Selain KUR, Bank BPD Bali membantu UMKM naik kelas dengan menyediakan kredit Kusuma Sari. Bank BPD Bali juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung melalui program Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera (Sidi Kumbara).
Selain pencapaian kredit, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank BPD Bali mencapai Rp33,66 triliun, melebihi target yang direncanakan sejumlah Rp32,69 triliun. Penghimpunan DPK tersebut tumbuh 9,67% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2024, mencapai Rp30,69 triliun.
Baca Juga
Peningkatan kredit dan pendanaan Bank telah mendorong peningkatan aset dimana Bank BPD Bali mencatatkan aset sebesar Rp39,46 triliun atau meningkat sebesar 10,05% dari sebelumnya pada Maret 2024 sebesar Rp35,86 triliun.