Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit ke Sektor Pariwisata di Bali Mencapai Rp93,59 Triliun

Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit ke lapangan usaha yang berkaitan dengan pariwisata mencapai Rp93,59 triliun
Wisata di Canggu/istimewa
Wisata di Canggu/istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Dominasi sektor pariwisata terhadap roda perekonomian Bali terlihat dari penyaluran pembiayaan perbankan yang masih dominan ke sektor atau lapangan usaha yang berkaitan dengan pariwisata.

Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit ke lapangan usaha yang berkaitan dengan pariwisata mencapai Rp93,59 triliun hingga Juli 2024 atau 11,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 (YoY).

Sedangkan penyaluran kredit ke sektor non pariwisata Rp28,06 triliun. Penyaluran pembiayaan ini menggambarkan investasi di Bali masih didominasi oleh lapangan usaha pariwisata seperti investasi di akomodasi hotel, restoran, villa dan lainnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan pembangunan Bali terkonsentrasi pada wilayah terkait pariwisata sebagai kontributor terbesar, hal tersebut terlihat dari share pariwisata terhadap ekonomi Bali yang mencapai 65,96%, sedangkan dari sektor non pariwisata hanya 34,04%.

Padahal luas wilayah yang masuk dalam wilayah pariwisata hanya 1.738,29 km2, sedangkan wilayah non pariwisata di Bali mencapai 3.851,85 km2 dari luas wilayah Bali yang mencapai 5.636,66 km2.

Akan tetapi, rata-rata pendapatan per kapita per bulan dari masyarakat yang bekerja di industri pariwisata mencapai Rp5,67 juta, jauh lebih tinggi dari pendapatan per kapita per bulan masyarakat yang bekerja di non pariwisata yang hanya Rp3,33 juta per bulan.

Erwin menjelaskan perlu adanya diversifikasi pembangunan ke sektor non pariwisata, terutama enam sektor unggulan yang sudah digaungkan dalam ekonomi kerthi Bali yang meliputi sektor pertanian sebagai prioritas utama, kelautan dan perikanan, industri branding, sektor IKM dan UMKM, ekonomi kreatif dan digital.

Upaya diversifikasi sudah dilakukan melalui sektor pembiayaan, penyaluran kredit ke sektor pertanian tumbuh mencapai 12,38% atau tumbuh tertinggi hingga kuartal III/2024 seiring dengan tingginya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Pembangunan yang terkonsentrasi di Sektor Pariwisata, sehingga perlu didorong pembangunan ekonomi kerthi Bali dengan enam sektor unggulan,” jelas Erwin kepada media dikutip Rabu (18/9/2024).

Erwin menjelaskan sektor pariwisata tetap sebagai sumber ekonomi Bali, akan tetapi arahnya harus ke pariwisata berkualitas. Pengembangan sektor lainnya agar pembangunan Bali lebih seimbang sehingga tidak terlalu bergantung ke sektor pariwisata. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper