Bisnis.com, MATARAM – Gubernur Bali terpilih Wayan Koster menyebut pembangunan tol Gilimanuk – Mengwi akan berlanjut di periode jabatannya yang kedua.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai Pembangunan infrastruktur di Bali seperti tol merupakan kebutuhan mendesak karena kemacetan sudah terjadi di banyak titik, termasuk di jalur Gilimanuk – Denpasar yang merupakan jalan lintas nasional. Koster menyebut pemerintah pusat sudah mengkonfirmasi kelanjutan Pembangunan tol Gilimanuk – Mengwi.
“Pembangunan tol berlanjut, Dirjen sudah konfirmasi, karena memang pembangunan infrastruktur di Bali ini mendesak,” jelas Koster kepada media, Kamis (9/1/2024).
Rencananya, jalan tol ini akan dibangun melintasi 3 kabupaten, 13 kecamatan dan 58 desa. Pembangunan tol ini terbagi menjadi tiga seksi. Perinciannya, Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 kilometer (km), Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km.
Setelah dilantik pada Maret nanti, Koster akan melanjutkan proses pembebasan lahan akan dilanjutkan hingga tuntas. Pembebasan lahan sudah dilakukan sepanjang 2024, Koster menyebut hingga Desember 2024, lahan yang menjadi Hak Guna Usaha (HGU) Perumda Bali sudah dibebaskan, pada 2025 targetnya pembebasan dilanjutkan ke jalur lain, seperti tanah milik warga.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pembangunan Tol–Gilimanuk Mengwi sempat dikhawatirkan akan mangkrak karena tidak kunjung mendapat investor yang siap membangun tol sepanjang 96,68 km tersebut yang dibagi dalam tiga seksi.
Baca Juga
Pemerintah sudah berulang kali melakukan lelang tender, akan tetapi masih gagal. Ketidakpastian tersebut membuat masyarakat yang lahannya terdampak pembangunan tol khawatir dan sempat melakukan aksi karena tidak mendapat kepastian ganti rugi lahan mereka.
Setelah beberapa kali gagal lelang, nilai investasi Toll Gilimanuk-Mengwi naik Rp800 miliar menjadi Rp25,4 triliun dari nilai investasi semula yakni Rp24,6 triliun.