Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali menargetkan bisa membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hingga 100 MW sebagai upaya mengurangi konsumsi listrik dari pembangkit batubara dan diganti dengan listrik ramah lingkungan.
Gubernur Bali, I Wayan Koster menjelaskan tidak mau lagi menerima suplai tambahan listrik sebesar 500 MW dari tambahan dari pembangkit Paiton, Jawa Timur.
Alasan Koster karena Bali harus mulai membangun pembangkit ramah lingkungan seperti PLTS, dan pembangkit lainnya.
Koster menjelaskan sudah bersepakat dengan PLN untuk meningkatkan pembangunan PLTS di Bali dengan target 100 MW per tahun.
Gedung pemerintahan, sekolah, hotel hingga rumah tangga akan didorong menggunakan PLTS. Pemasangan PLTS akan dilakukan oleh PLN sehingga konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya awal.
“PLN menjadikan Bali sebagai percontohan penggunaan PLTS Atap, jadi itu prioritas. Jadi mulai kantor, sekolah, hotel, mall, rumah sakit akan didorong menggunakan PLTS atap,” jelas Koster kepada media, Selasa (4/3/2025).
Baca Juga
Penggunaan energi ramah lingkungan ini juga sebagai upaya Bali membangun pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
Koster menyebut dengan menggunakan energi bersih yang ramah lingkungan, kemudian juga kendaraan listrik akan menambah daya saing Bali di tingkat global, serta akan menarik semakin banyak wisatawan berkualitas datang ke Bali.
Hasil kajian akademis Institut Teknologi Bandung (ITB) mengungkap potensi kapasitas energi listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di Pulau Dewata mencapai 10.000 MWp.
Data dari Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Bali baru memiliki kapasitas 9,8 MWp dari PLTS yang sudah dibangun oleh pihak swasta, pemerintah maupun PLTS Atap.
Pembangunan PLTS di Bali masih terpusat di Bali Selatan seperti Denpasar, Badung, sedangkan Bali Utara dan Bali Barat masih dalam tahap perencanaan dan konstruksi.
Selain PLTS, Bali juga memiliki potensi energi terbarukan lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yang sedang dibangun di bendungan Titab, Buleleng dengan kapasitas 1,2 MWp.