Bisnis.com, DENPASAR – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, menyebut ada tiga sektor yang paling diminati oleh investor untuk menanamkan modalnya di NTB yakni sektor energi, pertanian, dan pariwisata.
Iqbal menyebut di sektor energi, investor berminat membangun solar panel atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Minat investor didorong oleh permintaan listrik NTB yang terus tumbuh setiap tahun.
"Yang banyak diminati oleh investasi adalah yang pertama pada sektor solar panel, karena permintaan listrik di NTB terjadi kenaikan 11 persen per tahun, membuktikan ada proses industrialisasi yang sudah berjalan sehingga terjadi kenaikan yang sangat tinggi," kata Iqbal dalam siaran pers, Selasa (11/3/2025).
Diberitakan Bisnis sebelumnya, pembangunan PLTS sudah dilakukan oleh sejumlah investor di NTB, seperti PLTS Sengkol di Kecamatan Pujut yang dibangun oleh Vena Energy dengan kapasitas 7 MW. Kemudian PLTS di kawasan tambang PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) dengan kapasitas 26,8 MW.
Pemprov NTB tidak sekadar mendorong adanya investasi di sektor energi, tetapi juga mencari sektor energi yang menyelesaikan persoalan lokal, yakni mengenai sampah.
Iqbal juga menyebut sedang mencari investor-investor yang bisa memanfaatkan sampah yang ada, memilah sampah sehingga bisa digunakan untuk energi.
Baca Juga
Dia menyebut akan terus mendorong pengembangan teknologi untuk mengelola sampah sebagai investasi di sektor energi.
Sektor kedua yang paling menjanjikan adalah sektor pertanian dan peternakan, khususnya sapi. Iqbal ingin investor menciptakan ekosistem, bukan sekadar berinvestasi.
Yang ketiga, investasi yang paling banyak diminati oleh investor adalah sektor pariwisata. Adanya Sirkuit Mandalika menjadi daya tarik bagi investor.
Untuk memaksimalkan daya tarik tersebut, Pemprov NTB akan fokus mendukung pengembangan sport tourism dengan menghadirkan banyak event olahraga di NTB.
Sebagai tambahan informasi, realisasi investasi di NTB pada 2024 mencapai Rp54,55 triliun atau naik 202% dari target yang ditetapkan sebesar Rp26,9 triliun.
Tingginya realisasi investasi di NTB karena adanya proyek pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat.
