Bisnis.com, DENPASAR — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memasang merchant QRIS di transportasi publik Trans Metro Dewata untuk mempermudah konsumen melakukan pembayaran.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja menjelaskan untuk menarik minat masyarakat, selama dua bulan akan memberikan diskon harga tiket Rp1.000 kepada masyarakat Bali pengguna Trans Metro Dewata, yang semula harga tiketnya mencapai Rp4.400.
"Penggunaan QRIS di Trans Metro Dewata akan mulai di-launching tanggal 14 Agustus 2025. Untuk itu, Bank Indonesia meminta dukungan Gubernur Bali, Wayan Koster, karena program ini selama dua bulan akan memberikan diskon harga," ujarnya, Senin (11/8/2025).
Trans Metro Dewata merupakan transportasi publik yang disediakan pemerintah untuk melayani kawasan Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita). Rutenya mulai dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Nusa Dua, hingga Tabanan. Tujuan diadakannya Trans Metro untuk membiasakan masyarakat menggunakan transportasi publik dan mengurai kemacetan yang saat ini menjadi masalah di Bali.
Erwin juga menjelaskan akan mewujudkan landmark Cinta Bangga Paham Rupiah di Bajra Sandhi, Renon, di mana program ini akan mulai dilaksanakan pada September 2025 dengan tujuan untuk meningkatkan awareness krama Bali terhadap Rupiah yang telah menjadi simbol kedaulatan Negara Republik Indonesia.
Sebagai informasi, 96% UMKM di Bali sudah menyediakan merchant QRIS, baik di perkotaan hingga di pelosok desa. Pengguna QRIS di Pulau Dewata juga sudah lebih dari 1 juta, hal ini membuat ekosistem digital di Bali sudah berjalan dengan baik.
Baca Juga
Bank Indonesia juga mencatat transaksi QRIS Cross Border di Bali sudah mencapai Rp1,38 miliar di Maret 2025, angka ini menandakan sudah banyak wisman yang melakukan pembayaran dengan QRIS.
Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster mendukung program Bank Indonesia tentang perluasan akseptasi digitalisasi pembayaran non tunai menggunakan QRIS di Trans Metro Dewata (TMD).
Koster meminta Bank Indonesia terus bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali menangani inflasi, dengan melakukan program pemberian sembako atau beras per bulannya kepada masyarakat kurang mampu di Bali.
"Dulu ada program operasi pasar murah untuk menangani inflasi, sekarang pola itu harus kita ubah dengan menyentuh langsung bantuan beras ke masyarakat kurang mampu atau yang mengalami daya beli rendah di Bali secara by name, by address," ujar Koster.