Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) mengungkapkan 940.000 pelanggan berdampak pada pemadaman listrik di Bali, sudah berhasil normal kembali per 19.30 WITA.
Pemadaman listrik di Bali sendiri terjadi sejak pukul 16.00 WITA, Jumat (2/5/2025). Pemadaman terjadi hampir merata di seluruh pulau mencakup Kota Denpasar, Badung, Tabanan, Gianyar, hingga Buleleng. Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, saat ini pihaknya tengah menerjunkan ratusan personel dan mengerahkan segala upaya dalam melakukan perbaikan gangguan kelistrikan di Bali.
"Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap. Pada Pukul 19.30 WITA lebih dari 940.000 pelanggan terdampak sudah berhasil normal kembali," kata Gregorius melalui keterangan resmi.
Dia pun memastikan pelayanan umum di rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian sudah berhasil dipulihkan.Menurutnya, indikasi sementara penyebab gangguan adalah kabel interkoneksi Jawa-Bali. Namun, penyebab pastinya masih dalam penelusuran lebih lanjut.Gangguan kabel bawah laut di selat Bali memang diduga sebagai pemicunya.
Humas PLN UID Bali Anom Silaparta menjelaskan pemadaman disebabkan oleh gangguan sistem kelistrikan Bali. Meskipun, Anom tidak menjelaskan secara detail soal gangguan sistem tersebut. Spekulasi soal dugaan blackout pun muncul di media sosial. Akan tetapi PLN tidak menjelaskan lebih jauh isu yang berkembang di media sosial.
Data operasional PLN menunjukkan kapasitas daya mampu pembangkit di Bali mencapai 1.388 Megawatt (MW), sementara beban puncak tertinggi terjadi saat Idulfitri hari kedua yang menyentuh 1.030,4 MW.Artinya, cadangan daya aman masih tersedia hingga 358 MW, memberikan jaminan pasokan yang masih cukup bagi seluruh masyarakat.
Baca Juga
Pembangkit utama meliputi PLTU Celukan Bawang dan PLTD/G Pesanggaran, dengan pembangkit cadangan seperti PLTG Gilimanuk dan PLTG Pemaron.