Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Pariwisata dan Lebaran, Ekonomi Bali Tumbuh 5,52% pada Kuartal I/2025

Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal I/2025 tercatat 5,52% year-on-year (yoy) yang ditopang sektor pariwisata dan momen lebaran Idulfitri 1446 Hijriah.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal I/2025 tercatat 5,52% year-on-year (yoy) yang ditopang sektor pariwisata dan momen lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. / Pemprov Bali
Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal I/2025 tercatat 5,52% year-on-year (yoy) yang ditopang sektor pariwisata dan momen lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. / Pemprov Bali

Bisnis.com, DENPASAR – Pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal I/2025 tercatat 5,52% year-on-year (yoy) yang ditopang sektor pariwisata dan momen lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan, menjelaskan bahwa pertumbuhan ditopang oleh meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali sepanjang kuartal I/2025.

Peningkatan aktivitas pariwisata tersebut menjadi pemacu bagi lapangan usaha terkait untuk dapat meningkatkan penciptaan nilai tambah yang lebih besar. 

Selain itu, peningkatan kinerja keuangan dan transaksi finansial, naiknya realisasi belanja pemerintah terutama untuk belanja pegawai, serta meningkatnya konsumsi listrik pada segmen bisnis dan industri turut mencerminkan geliat perekonomian Bali yang masih terus bertumbuh pada kuartal I/2025.

"Hampir seluruh lapangan usaha penyusun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali pada kuartal I/2025 mencatat pertumbuhan positif, kecuali Industri Pengolahan. Nilai ekspor luar negeri untuk komoditas Industri Pengolahan tercatat turun hingga 15,31% (YoY)," ucap Hendrayana dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025).

Peningkatan nilai tambah tertinggi tercatat pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 19,86%.

Pertumbuhan yang cukup tinggi juga tercatat pada pengadaan listrik dan gas yang tercatat 8,59%, penyediaan akomodasi dan makan minum (Akamamin) 7,47%, transportasi dan pergudangan 6,79%, serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 6,65%.

Hendrayana menjelaskan nilai tambah pada lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib yang diukur melalui komponen belanja pegawai dan penyusutan dari belanja modal mencatatkan pertumbuhan tertinggi pada kuartal I/2025 (yoy).

Peningkatan ini terutama didorong oleh naiknya realisasi belanja pemerintah, khususnya pada komponen belanja pegawai. 

Pada kuartal I/2025, belanja pegawai tercatat meningkat sekitar 29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan ini salah satunya dipicu oleh pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN, TNI/Polri, dan pensiunan yang dilaksanakan pada kuartal I/2025.

Lapangan usaha pengadaan listrik dan gas tumbuh tinggi sebesar 8,59% (yoy) pada kuartal I/2025. Data dari PT PLN UID Bali mencatat peningkatan total penjualan listrik pada kisaran 9% selama periode tersebut, dengan kenaikan konsumsi hampir di seluruh segmen konsumen. 

"Segmen residensial mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 16%, disusul segmen sosial yang tumbuh pada kisaran 10%. Sementara itu, segmen bisnis dan industri masing-masing mengalami peningkatan konsumsi listrik sebesar 4% dan 3% (yoy). Peningkatan ini kiranya mengindikasikan semakin meningkatnya kebutuhan listrik di Bali seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata," ujar Hendrayana.

Peningkatan aktivitas pariwisata di Bali turut mendorong penciptaan nilai tambah yang lebih tinggi pada usaha akmamin, kemudian transportasi dan pergudangan, sehingga keduanya mampu mencatat pertumbuhan yang kuat.

Pertumbuhan nilai tambah pada akmamin ditopang oleh meningkatnya pengeluaran wisatawan untuk berbagai jenis jasa akomodasi dan penyediaan makan minum selama berada di Bali. 

Sementara itu, pertumbuhan LU transportasi dan pergudangan tidak hanya didorong oleh tingginya mobilitas wisatawan, tetapi juga meningkatnya mobilitas penduduk dalam rangka arus mudik Lebaran yang berlangsung pada kuartal I/2025.

Peningkatan aktivitas transportasi terutama tercatat pada jalur udara dan ASDP. Berdasarkan data dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jumlah keberangkatan penumpang rute internasional naik sebesar 11%(yoy).

Pada jalur pelabuhan ASDP, arus penumpang juga tercatat tumbuh hingga 48% pada kuartal I/2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper