Bisnis.com, JAKARTA — Pasar properti Bali terus mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
BPS Bali mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada kuartal I tahun 2025 yakni 1.451.445 orang atau mengalami peningkatan dari tahun 2024 sebanyak 1.344.541 wisatawan.
Di tahun ini, Pemerintah Provinsi Bali menargetkan total 17 juta kunjungan wisatawan, termasuk 6,5 juta wisatawan mancanegara. Angka ini sedikit lebih tinggi dari kunjungan wisman tahun 2024 yang berkisar 6,3 juta.
Adapun tahun lalu, jumlah kunjungan wisman ke Bali mencapai 6.333.360 kunjungan. Angka ini meningkat 20,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 5.273.258 kunjungan
Kenaikan kunjungan wisatawan Bali ini mendorong kenaikan harga dan okupansi properti. Masifnya kunjungan wisatawan ke Bali, mendorong pembangunan properti di Pulau Dewata. Bukan hanya warga negara Indonesia saja, tetapi warga negara asing (WNA) pun ikut menangguk keuntungan dari bisnis properti di Bali. WNA asal Rusia, Ukraina, Timur Tengah, Eropa, bahkan Amerika mulai banyak melirik bisnis properti di Bali.
Laporan tahunan dari Travel Choice Awards 2025 menyebutkan Bali menempati posisi kedua, tepat di bawah Kyoto, Jepang. Penilaian ini didasarkan pada jutaan ulasan wisatawan global yang menilai destinasi berdasarkan keindahan alam, kekayaan budaya, kualitas fasilitas wisata, dan tingkat kriminalitas yang rendah.
Baca Juga
Hal ini membuat pengembang Core Concept Living tertarik mengembangkan hunian di Bali. Perusahaan pengembang ini didirikan oleh Shanny Poijes dan Victoria Fernandez, duo asal Swedia yang memiliki pengalaman selama dua dekade di dua benua, yang memiliki spesialisasi untuk real estat Eropa, desain interior, dan hotel butik.
Founder & CEO Core Concept Living Shanny Poijes mengatakan pandemi Covid-19 memunculkan pasar properti baru dimana menginginkan tinggal, bekerja, ataupun berinvestasi di salah satu pusat pariwisata terbesar di Indonesia akan memilih Pulau Dewata sebagai lokasi tujuan.
“Hal ini dimungkinkan karena pada saat pandemi melanda, semua orang bisa bekerja dari mana saja, dan Bali menjadi salah satu tujuan utama dari tren baru ini,” ujarnya dalam keterangan, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, keindahan alam Bali memang sudah tak terbantahkan. Dari pantai-pantai berpasir berwarna unik, deretan sawah hijau nan artistik, hingga kemegahan pura-pura kuno yang sarat filosofi, semuanya menyatu dalam harmoni budaya yang jarang ditemukan di tempat lain. Terlebih, Bali juga menawarkan pengalaman hidup yang autentik dan spiritual dimana sesuatu yang dicari banyak orang di era modern ini. Ditambah dengan keramahtamahan penduduk lokal dan kekayaan seni yang terus hidu sehingga menjadi primadona dunia.
“Saya jatuh cinta kali pertama pada Bali ketika saya terjebak di sini selama lima minggu lebih pada saat Covid-19 melanda Dunia pada tahun 2020. Tidak pernah sedikit pun terbesit di benak kami untuk pindah ke sini. Namun pengalaman itu membuat segalanya berubah,” katanya.
Core Concept Living akan menggarap proyek hunian di Bali di lahan sekitar 1 hektare yang mengusung konsep skandinavia dengan kombinasi nuansa Bali. Gaya Skandinavia dikenal sederhana dan minimalis, namun tetap memberikan kesan mewah. Hal ini dicapai melalui desain yang cermat, penggunaan material berkualitas tinggi, sentuhan detail, serta perpaduan warna netral dan selera yang berkelas.
Gaya ini mengacu pada pendekatan desain yang sederhana namun elegan, dengan penekanan pada kepraktisan dan keindahan yang bersih. Ciri khas gaya ini meliputi penggunaan warna-warna netral yang hangat dan lembut, seperti krem dan putih, abu-abu, dan cokelat muda, serta material alami seperti kayu dan batu.
Ketelitian Skandinavia berpadu dengan jiwa Bali, menciptakan hunian yang mendefinisikan ulang kehidupan di Pulau Dewata. Core Concept Living bukan hanya tentang membangun hunian, namun membangun sebuah warisan di mana keluarga berkembang, persahabatan tumbuh secara organik, dan bangunan yang memiliki nilai dalam jangka panjang.
Core Concept Living berkomitmen menanamkan prinsip keberlanjutan dalam setiap proyeknya.
“Setiap unit akan dilengkapi dengan panel surya, lampu LED hemat energi, desain pasif untuk mengurangi konsumsi energi, pengolahan air khusus, serta manajemen limbah yang ramah lingkungan,” ucap Shanny.