Bisnis.com, DENPASAR – Ajang pameran pariwisata terbesar Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) kembali dilaksanakan di Nusa Dua yang diikuti oleh ratusan perusahan dari 45 negara dan juga dari sejumlah Provinsi.
Ketua Panitia BBTF 2025 dan Ketua ASITA Bali, I Putu Winastra menjelaskan potensi transaksi di BBTF 2025 bisa lebih tinggi dibandingkan transaksi BBTF 2024.
“Potensi transaksi yang kami hitung adalah 7,84 triliun, ada peningkatan 3% dari tahun lalu,” jelas Winastra kepada media, Rabu (11/6/2025).
Winastra menjelaskan BBTF bukan sekadar pertemuan bisnis. melainkan sudah menjadi platform strategis untuk memperkenalkan Bali sebagai pemimpin pariwisata berkualitas dan berkelanjutan, serta menarik wisatawan premium dan investasi bernilai tinggi.
Menurutnya BBTF menyatukan semua pemangku kepentingan pariwisata di bawah satu atap, memperkuat peran utama Bali dalam sektor yang mendukung jutaan mata pencaharian.
Dalam lanskap persaingan pariwisata dunia yang penuh tantangan ini, kita harus tetap cerdas dan tangkas, sekaligus mempengaruhi para pembuat kebijakan di tingkat provinsi dan nasional. Terima kasih atas kepercayaan Anda kepada BBTF.
Baca Juga
“BBTF telah berkembang menjadi platform global untuk menjalin kemitraan strategis, memperkuat jaringan, dan menampilkan visi pariwisata Indonesia yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi yang dimulai dari Bali,” jelas Winastra
Karena yang ditarget wisatawan premium, BBTF fokus pada tiga promosi destinasi melalui perjalanan eksklusif ke berbagai daerah.
Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana menjelaskan ajang BBTF menunjukkan kemampuan pariwisata Indonesia untuk bersaing di tingkat global.
Ia menargetkan dari ajang BBTF ini bisa membantu target 60 juta pergerakan wisatawan lokal, dan mendatangkan jutaan wisatawan mancanegara.
Kementerian Pariwisata juga sedang fokus dalam pengembangan kawasan pariwisata 3B yakni Bali Barat, Banyuwangi, Bali Utara sebagai upaya pemerataan pertumbuhan pariwisata agar tidak terkonsentrasi di Bali Selatan saja.
“Pengembangan kawasan 3B kami ingin memastikan pariwisata Indonesia tumbuh dengan pondasi yang kuat. Selain itu bisa terjadi pemerataan,” jelas Widiyanti.