Bisnis.com, DENPASAR – Emiten minuman beralkohol PT Hatten Bali Tbk. (WINE) membidik pasar domestik sebagai upaya menyeimbangkan penjualan yang saat ini didominasi oleh segmen wisatawan mancanegara dan ekspatriat yang tinggal di Bali.
Direktur Utama Hatten Bali Ida Bagus Rai Budarsa menjelaskan 86% segmen penjualan saat ini ke pasar wisman dan ekspatriat, sedangkan segmen domestik masih terbilang kecil. Sebanyak 6,3 juta wisman yang datang ke Bali menjadi pasar utama Hatten selama ini, hal ini juga yang mendorong kinerja penjualan yang terus meningkat seiring dengan meningkatnya kunjungan wisman.
Terlihat dari laporan Hatten (WINE) saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sepanjang 2024 Hatten memperoleh pendapatan Rp283,98 miliar atau meningkat 12% secara tahunan (year on year/YoY).
"Di tengah situasi ketidakpastian global, sektor pariwisata mencatat kinerja positif, khususnya Bali. Pertumbuhan sektor ini memberikan dampak langsung terhadap permintaan produk Hatten, mengingat mayoritas konsumen produk perseroan merupakan wisman dan ekspatriat," jelas Gus Rai saat RUPS, Jumat (20/9/2025).
Akan tetapi, pariwisata sangat tergantung dengan kondisi tertentu seperti pandemi Covid-19 yang berdampak langsung ke industri pariwisata, sehingga dibutuhkan diversifikasi pasar untuk menyeimbangkan penjualan.
Menurut Gus Rai pasar domestik memiliki potensi yang besar, akan tetapi terdapat sejumlah tantangan seperti persepsi masyarakat Indonesia terhadap wine, kemudian kebiasaan minum wine orang lokal yang masih belum seintens warga asing. Orang Indonesia minum wine hanya di momen tertentu, berbeda dengan orang asing atau wisman yang rutin minum wine, bahkan ketika makan.
Baca Juga
Karena tantangan tersebut, Hatten mencoba strategi dengan menggarap segmen premium di luar Bali, terutama di Jakarta yang club atau komunitas wine sudah banyak.
"Kami sudah mulai melakukan testing di Jakarta, kami mulai dengan segmen high level dulu, di mana kami banyak berpartner dengan kedutaan, kami buat event dengan Kedutaan Amerika, Kanada, kemudian Jakarta Hotel Association, jadi kami ingin wine diterima oleh kalangan tersebut," ujar Gus Rai.