Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Dorong Hilirisasi Pertanian di Buleleng

Bank Indonesia mendorong hilirisasi pertanian di Buleleng untuk mengendalikan inflasi akibat cuaca tak menentu dan meningkatkan produktivitas pangan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja (tengah) bersama Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra (kiri) dalam High Level Meeting (HLM) pengendalian inflasi yang diselenggarakan pada Jumat (25/7/2025) / Istimewa
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja (tengah) bersama Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra (kiri) dalam High Level Meeting (HLM) pengendalian inflasi yang diselenggarakan pada Jumat (25/7/2025) / Istimewa
Ringkasan Berita
  • Bank Indonesia mendorong hilirisasi pertanian di Buleleng untuk mengendalikan inflasi akibat cuaca tidak menentu dan faktor musiman.
  • Strategi pengendalian inflasi melibatkan implementasi 4K dan sinergi antarpemangku kepentingan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
  • Dukungan diberikan kepada kelompok tani berupa alat mekanisasi dan hilirisasi untuk meningkatkan produktivitas dan diversifikasi pangan di Buleleng.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia mendorong hilirisasi hasil panen di Kabupaten Buleleng sebagai upaya mengendalikan inflasi di tengah cuaca yang tidak menentu sepanjang 2025. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan produktivitas pertanian merupakan isu strategis dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga di Kabupaten Buleleng.

Hilirisasi pertanian penting dilakukan sebagai langkah menjaga ketahanan pangan. Sebab, meskipun inflasi saat ini relatif terkendali, ke depan ada sejumlah risiko yang berpotensi mendorong tekanan inflasi di wilayah Buleleng. 

Salah satu faktor utama berasal dari kondisi alam, yaitu fenomena kemarau basah yang dapat meningkatkan risiko serangan hama dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sehingga mengganggu produktivitas pertanian.

Selain itu, tekanan inflasi juga dapat bersumber dari faktor musiman, seperti meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara pada periode liburan musim panas yang akan mendorong permintaan terhadap bahan pangan dan barang konsumsi lainnya.

Tekanan tambahan juga muncul dari kenaikan biaya pendidikan seiring dimulainya tahun ajaran baru, serta dari harga emas global yang cenderung meningkat akibat ketidakpastian geopolitik internasional. 

Di sisi lain, terdapat pula tantangan struktural yang bersumber dari aspek demografi.

Salah satunya adalah dominasi tenaga kerja lanjut usia dalam sektor pertanian yang berdampak pada penurunan produktivitas.

Oleh karena itu, diperlukan upaya regenerasi petani sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga di daerah. 

Mengingat adanya tantangan pengendalian inflasi yang bersumber dari faktor alam, musiman, dan demografi, HLM TPID Buleleng sepakat penguatan implementasi strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif) akan terus dilakukan melalui operasi pasar, peningkatan produktivitas pertanian, diversifikasi pangan, dan Kerjasama Antar Daerah (KAD). 

Selain itu, diperlukan sinergi yang erat antarpemangku kepentingan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian. 

"Salah satu rekomendasi strategi yang dapat ditempuh adalah melalui penerapan mekanisasi pertanian serta pengembangan hilirisasi hasil panen petani. Peningkatan produktivitas ini menjadi sangat krusial, mengingat pertumbuhan jumlah penduduk ke depan diperkirakan akan melampaui laju produksi pangan," kata Erwin dikutip dari siaran pers, Senin (28/7/2025).

Sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi pangan sekaligus mendorong diversifikasi bahan pangan di Kabupaten Buleleng, Bank Indonesia memberikan dukungan sarana dan prasarana kepada 3 kelompok tani.

Bentuk dukungan tersebut meliputi alat mekanisasi pertanian berupa traktor dan alat hilirisasi sorgum kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Tulus Bakti, mesin transplanter kepada Subak Anyar Penglatan guna mendukung mekanisasi penanaman padi, serta drone pertanian untuk penyiraman dan pemupukan kepada Subak Blumbang dalam rangka mitigasi serangan OPT, khususnya pada musim kemarau basah seperti saat ini. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng, pada Juni 2025 Singaraja tercatat mengalami inflasi sebesar 0,37% secara bulanan atau month-to-month (mtm) dan 2,79% secara tahunan atau year-on-year (yoy). 

Komoditas penyumbang utama inflasi bulanan meliputi cabai rawit, tomat, dan sawi hijau, sementara beras dan daging babi menyumbang inflasi tahunan.

Sementara itu, terdapat downside risk berupa potensi tambahan pasokan dari panen bawang merah NTB dan Bali, percepatan distribusi MinyaKita, serta akselerasi beras SPHP. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro