Bisnis.com, DENPASAR – Ajang Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) yang digelar di Nusa Dua, Bali bukan sekadar konferensi biasa, akan tetapi menjadi ajang pertemuan, sharing session, dan deal business ratusan perusahaan global yang berkiprah di industri telekomunikasi.
Event yang diselenggarakan oleh Telin, anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom Group), ini berlangsung pada 25–27 Agustus 2025 di Bali International Convention Center, The Westin Resort Nusa Dua dengan tema Igniting Tomorrow’s Digital Evolution.
Direktur Utama Telin, Budi Satria Dharma Purba, menjelaskan event BATIC ke-10 merupakan ajang kolaborasi, bertukar pikiran, dan berbagi tren dari teknologi maupun tren bisnis di industri telekomunikasi yang tujuannya untuk memberikan layanan lebih baik kepada pelanggan.
Budi menyebut BATIC sudah menjadi salah satu event telekomunikasi yang cukup besar di kawasan Asia Tenggara, terlihat dari jumlah peserta yang bertambah signifikan.
"Kalau 2024 BATIC dihadiri sekitar 1.300 orang, tahun ini Alhamdulillah naik. Jadi sampai posisi siang tadi sudah ada sekitar 1.780 orang yang registrasi. Jadi ini adalah bentuk satu pengakuan dari industri dan kalau kita lihat secara jumlah perusahaan yang ikut lebih dari 500 perusahaan, sekitar 126 perusahaan Indonesia dan sisanya 480 perusahaan luar negeri dari seluruh belahan dunia," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (26/8/2025).
Perusahaan yang hadir berasal dari berbagai pihak mulai dari infrastruktur provider, technology provider, dan lainnya.
Baca Juga
Dalam 3 hari acara itu membahas berbagai isu kekinian seperti adopsi AI dalam dunia telekomunikasi, kemudian tentang infrastruktur telekomunikasi, kebutuhan data center, dan isu penting lainnya.
Budi menjelaskan pada hari pertama ada sesi atau pembahasan tentang infrastruktur telekomunikasi, kemudian tentang Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.
"Apa yang bisa kita kembangkan dari teknologi AI ini dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggan. Di hari kedua baru kita berbicara terkait dengan teknologi itu sendiri, bagaimana kita mengadopsi AI, trennya seperti apa, itu didiskusikan pada hari kedua," ujar Budi.
Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, menjelaskan cukup bangga kepada Telin yang telah mengadakan event BATIC, yang konsisten dari tahun ke tahun dan menjadi agenda penting di dunia telekomunikasi global.
Telkom sebagai induk perusahaan melihat bahwa saat ini industri telekomunikasi sedang mengalami transformasi yang luar biasa, dan transformasi tersebut diakselerasi oleh perkembangan AI.
"Di mana–mana semua orang membicarakan AI, perkembangan AI dan teknologi cloud mendorong kebutuhan baru terhadap infrastruktur digital di mana kebutuhan itu berkali–kali lipat. Hal ini membuat Telkom, Telin harus berpikir keras bagaimana terus inovatif, melayani pertumbuhan trafik karena transformasi tadi," kata Dian.
Selain transformasi yang diakselerasi oleh AI, terjadi juga fenomena titik temu atau konvergensi antarindustri telekomunikasi.
Konvergensi membentuk satu ekosistem baru dan memberikan peluang baru para pemain telekomunikasi seperti Telkom Group untuk mendapatkan market baru.
Event BATIC menurut Dian menjadi titik temu yang tepat bagi semua pihak untuk berkolaborasi membangun industri telekomunikasi yang sehat.
Pasalnya, lanjut Dian, masing–masing perusahaan atau provider memiliki kelebihan dan kekurangan yang jika saling melengkapi akan membuat ekosistem makin bagus.
Dian juga berbicara tantangan industri telekomunikasi, menurutnya tantangan pertama adalah bagaimana industri telekomunikasi bisa menyikapi semua perubahan tersebut dan selalu relevan terhadap perubahan yang terjadi terutama di end user atau klien.
Misalnya tantangan di dalam keamanan jaringan yang meningkat yang mengharuskan perusahaan meningkatkan keamanan agar data pribadi pelanggan tetap aman.
"Nah strategi kami untuk menghadapi tantangan pertama adalah meningkatkan kemampuan kami di dalam membangun jaringan konektivitas dan itu merupakan satu kekuatan Telkom Group," ucap Dian.
Tantangan kedua adalah mengenai infiltrasi layanan, terutama dari sisi layanan call dan data center, kami mendukung adopsi terhadap teknologi baru seperti AI.
Kemudian juga meningkatkan produk digital yang bisa digunakan di berbagai sektor industri baik itu di industri perbankan, kesehatan, ritel, dan pemerintahan.