Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali meminta semua desa membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai realisasi dari program pembangkit energi terbarukan.
Saat ini ada 3 desa di Bali yang sudah memiliki PLTS, yakni Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, Buleleng. Kemudian Desa Baturinggit, Karangasem, kemudian Desa Batununggul, Nusa Penida, Klungkung.
Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, pemanfaatan energi surya merupakan inisiatif strategis yang sejalan dengan upaya mewujudkan kemandirian energi daerah.
Dewa Indra menekankan pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat dengan penjelasan sederhana terkait manfaat dan efisiensi PLTS.
Menurutnya dukungan warga merupakan langkah nyata mendukung pemanfaatan energi terbarukan di Bali. Ia meyakini cara ini akan menumbuhkan ketertarikan masyarakat untuk beralih ke energi terbarukan.
"Mewakili Pemerintah Provinsi Bali, saya menilai replikasi inisiatif ini di berbagai desa sangat penting agar desa-desa dapat berperan aktif dalam upaya Bali mandiri energi," kata Dewa Indra dikutip dari siaran pers, Kamis (28/8/2025).
Baca Juga
Pemprov Bali mendorong agar kolaborasi lintas pihak terus diperkuat sehingga pemanfaatan energi bersih tidak hanya mendukung kebutuhan listrik, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, menjelaskan bahwa Institute for Essential Services Reform (IESR) bersama Pemerintah Provinsi Bali meresmikan instalasi PLTS di 3 desa secara serentak pada Rabu (27/8/2025) dengan total kapasitas 15,37 kWp di 4 lokasi.
PLTS tersebut dipasang di Desa Banjarasem, Buleleng; Desa Baturinggit, Karangasem; serta dua PLTS di Desa Batununggul, Nusa Penida, Klungkung.
Ia mengungkapkan bahwa pemasangan PLTS ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian energi desa, mendukung pelayanan publik, serta mengurangi biaya listrik masyarakat.
Menurutnya, Bali memiliki potensi energi surya hingga 22 GW, namun yang baru dimanfaatkan masih kurang dari 1%.
Selain memperkuat pelayanan publik, PLTS di tiga desa juga mendukung kebutuhan vital warga, seperti pompa air di Desa Baturinggit dan kegiatan belajar di SD Negeri 1 Batununggul.
Program ini juga melibatkan pemerintah desa, BUMDes, serta partisipasi masyarakat dengan dukungan lembaga filantropi ViriyaENB yang mendorong tercapainya target Bali Emisi Nol Bersih 2045.
"Energi terbarukan harus hadir dalam kehidupan masyarakat desa, bukan hanya untuk listrik, tetapi juga untuk mendukung ekonomi rakyat dan pelayanan publik," ujar Fabby.