Bisnis.com, DENPASAR — Pemerintah Provinsi Bali meminta dukungan fiskal kepada Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah RI untuk pengembangan infrastruktur di Bali.
Permintaan tersebut langsung diutarakan PJ Gubernur Bali kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono saat berkunjung ke Bali. Mahendra menjelaskan pembangunan infrastruktur membutuhkan dukungan pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur di Bali, terutama pembangunan LRT subway Bali yang sudah ground breaking.
Menurut Mahendra, subway ini penting karena sebagai solusi penting dalam mengatasi permasalahan kemacetan yang berdampak pada sektor pariwisata di Bali.
"Jalur-jalur yang akan dibangun untuk subway merupakan jalur padat lalu lintas. Apabila proyek ini bisa terealisasi hingga ke Tanah Lot, akan sangat membantu menjaga stabilitas sektor pariwisata. Bali sangat membutuhkan infrastruktur transportasi yang mendukung sektor pariwisata," jelas Mahendra dikutip dari siaran pers, Selasa (12/11/2024).
Selain dukungan fiskal, ia juga menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi dalam rencana pengembangan subway Bali, di antaranya terkait peraturan pemanfaatan ruang bawah tanah serta persetujuan teknis untuk rencana trase.
Seperti yang diberitakan sebelumnya LRT Bali urban subway akan dibangun dalam empat fase mulai dari fase satu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai - Kuta Sentral Parkir - Seminyak - Berawa - Cemagi sepanjang 16 km. Fase Dua dari Bandara I Gusti Ngurah Rai - Jimbaran - Unud - Nusa Dua sepanjang 13.5 km. Fase Tiga dari Kuta Sentral Parkir - Sesetan - Renon - Sanur yang saat ini masih dalam tahap Feasibility Study (FS). Fase empat meliputi kawasan Renon - Sukawati - Ubud masih dalam tahap FS.
Baca Juga
Pembangunan fase Bandara Ngurah Rai ke Kuta Sentral Parkir ditambah keseluruhan fase 2 diharapkan dapat selesai pada akhir kuartal kedua tahun 2028. Adapun untuk keseluruhan Fase 1 dan Fase 2 akan beroperasi penuh pada akhir 2031.