Bisnis.com, DENPASAR — Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Nusa Tenggara Barat tumbuh di rentang 4,3%-5,1% yang didukung oleh tumbuhnya sejumlah sektor penting.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menjelaskan pertumbuhan positif diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2025 meski di bawah nasional. Pertumbuhan positif terutama ditopang oleh akselerasi kinerja investasi dan tetap terjaganya konsumsi rumah tangga.
Proyeksi Bank Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi NTB di 2025 lebih rendah jika dibandingkan pertumbuhan 2024 yang diproyeksikan 5,8% - 6,6%. Berry menyebut proyeksi lebih moderat tersebut disebabkan oleh proyeksi menurunnya sejumlah indikator yang menopang pertumbuhan ekonomi, seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, hingga ekspor dan impor.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi NTB di 2025 Bank Indonesia mendorong jalannya sejumlah program strategis di sejumlah sektor unggulan NTB. Sektor pertanian misalnya, Berry menyebut NTB harus mendorong penggunaan dan perluasan bibit unggul mendorong penerapan teknologi pertanian guna meningkatkan efisiensi, penguatan kelembagaan dan SDM.
Kemudian investasi untuk penyerapan produk pertanian industri makanan & minuman. Mendorong kerja sama antara investor, industri, dan petani melalui skema investasi kolektif. Business-matching pelaku usaha dan investor, pemberdayaan dan peningkatan kapasitas petani dalam membuat produk olahan pertanian
"Investasi sektor potensial pariwisata penyediaan insentif dan kebijakan pro investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, mendorong aksesibilitas intra/antar wilayah NTB khususnya untuk menghubungkan sektor pariwisata dan sentra UMKM," jelas Berry kepada media dikutip Jumat (10/1/2024).
Baca Juga
Bank Indonesia juga mendorong pendampingan dan peningkatan kapasitas termasuk sertifikasi untuk pasar ekspor fasilitasi akses ke pembiayaan yang mudah, business-matching pelaku usaha dan pasar potensial dalam negeri.