Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wayan Koster Apresiasi Hatten (WINE) Kurangi Sampah Plastik dan Mulai Gunakan PLTS Atap

Emiten PT Hatten Bali Tbk (WINE) mulai menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Gubernur Bali Wayan Koster saat diwawancara mengenai rencana jalan sehat bersama Ganjar Pranowo di Denpasar, Jumat (9/6/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Gubernur Bali Wayan Koster saat diwawancara mengenai rencana jalan sehat bersama Ganjar Pranowo di Denpasar, Jumat (9/6/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Bisnis.com, DENPASAR - Emiten minuman beralkohol di Bali PT Hatten Bali Tbk (WINE) mulai menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan listrik perusahaan. 

Hatten bekerjasama dengan PT Nusa Solar sebagai penyedia solar panel dalam pemasangan dan pemeliharaan PLTS.

Kapasitas PLTS atap yang dipasang Hatten sebesar 2,76 Mwh. Menurut catatan PT Nusa Solar dengan kapasitas tersebut bisa mengurangi 2,265 metric ton emisi CO².

Direktur Utama Hatten (WINE), Ida Bagus Rai Budarsa menjelaskan penggunaan PLTS atap sebagai upaya perusahaan beralih ke energi bersih. Hal ini juga sebagai bentuk dukungan dalam membangun pariwisata Bali yang bersih dan berkelanjutan. 

"Sebagai pelopor industri wine di Bali sejak 1994, PT. Hatten Bali Tbk menyadari urgensi dari persoalan lingkungan, mengambil langkah dengan pemasangan panel surya melalui kerja sama dengan SolPoint, sebagai bagian dari transisi menuju sumber energi bersih dan efisien," jelas Gus Rai kepada media, Selasa (22/4/2025). 

Selain panel surya, Hatten juga berupaya membantu Bali menghadapi krisis pengelolaan sampah.

Menurut Gus Rai menyikapi tempat pemrosesan akhir (TPA) di berbagai kota/kabupaten yang telah mencapai  kapasitas maksimum, maka perusahaan merasa perlu mengambil peran aktif sebagai bagian dari  solusi.

Langkah konkret dimulai dari internal perusahaan melalui penerapan sistem pemilahan sampah organik dan non-organik di seluruh fasilitas yang kami miliki. 

Upaya ini diperkuat dengan program bersama komunitas Malu Dong yang memberikan edukasi dan pelatihan pengelolaan sampah organik.

Dengan ini, perusahaan tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengelolaan limbah, namun juga meningkatkan kesadaran lingkungan di tingkat individu.

Sementara untuk sampah non-organik, perusahaan menjalin kemitraan dengan PT. Bersih Dari  Sampah (DBS) guna memastikan bahwa limbah non-organik ditangani secara profesional, tidak mencemari lingkungan, dan tidak berkontribusi pada penumpukan sampah di TPA.

Sementara itu, Gubernur Bali, I Wayan Koster menjelaskan langkah Hatten sejalan dengan program Pemprov Bali yang ingin Bali bersih dari sampah plastik dan menggunakan energi baru terbarukan.

Apalagi belum lama ini Gubernur Koster telah meluncurkan SE Nomor 9 tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah. Di dalam SE tersebut juga mengatur tentang pelarangan peredaran air minum kemasan di bawah satu liter.

“Periode ini akan saya kebut, baik penanganan sampah dari hulu dan hilir, pengolahan sampah berbasis sumber, pelarangan penggunaan bahan plastic, hingga penggunaan energi baru terbarukan. Periode pertama terhalang pandemi Covid-19 sehingga program-program tersebut tidak berjalan maksimal padahal sudah dicanangkan, maka periode ini saya akan kebut,” ujar Koster.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper